London (ANTARA News/AFP) - Euro naik tajam terhadap dolar Amerika Serikat pada Senin waktu setempat, karena data dan pasar saham melonjak mendorong pemain untuk mengambil lebih banyak risiko dalam mata uang tunggal yang memberikan hasil lebih tinggi, kata para dealer.
Mereka mengatakan data AS yang lemah, termasuk angka pertumbuhan kuartal kedua pada Jumat, semua menunjukkan sebuah pemulihan AS yang lebih lambat, dengan mengorbankan dolar, sedangkan angka Eropa baru-baru ini telah relatif kuat, khususnya di kekuatan utama Eropa, Jerman.
Pada akhir perdagangan Senin, euro berada pada 1,3175 dolar, naik tajam dari 1,3047 dolar di New York Jumat malam. Terhadap mata uang Jepang, dolar sedikit lebih rendah di 86,43 yen setelah 86,48 yen pada Jumat.
Dealer mengatakan setelah keuntungan awal, euro mendapat dukungan lebih ketika Institute of Supply Management AS mengatakan indeks manufakturnya turun menjadi 55,5 poin pada Juli dari 56,2 persen pada Juni, dibandingkan dengan prakiraan 54,2 persen.
Pembacaan di atas 50 persen menunjukkan sektor manufaktur berkembang.
"Juli menandai 12 bulan berturut-turut pertumbuhan di bidang manufaktur dan indikasi bahwa permintaan masih cukup kuat di 10 dari 18 industri," Norbert Ore dari ISM mengatakan dalam sebuah pernyataan.
Paul Dales dari Capital Economics mengatakan data ISM menambah bukti bahwa pertumbuhan AS melambat tetapi tidak mengindikasikan kembali ke resesi.
Analis CMC Markets Michael Hewson mengatakan, laporan ditambah keterangan dari Ketua Federal Reserve AS Ben Bernanke tentang berkutatnya masalah dalam perekonomian, mengurangi sentimen pada dolar.
"Memburuk berkelanjutan dalam data ekonomi AS dan garis lunak retorika Bernanke ... telah membantu untuk melemahkan dolar AS lebih lanjut, mengirim mata uang tunggal melewati 1,3125 dolar," kata Hewson.
"Sebuah penutupan berkelanjutan di atas tingkat ini juga bisa membuka jalan untuk kenaikan euro lebih lanjut terhadap 1,3500 dolar," tambahnya.
Dealer juga mencatat menurunnya data manufaktur China, mendukung pandangan bahwa pertumbuhan global akan moderat selama semester kedua tahun ini.
Dalam perdagangan akhir di London, euro berpindah tangan pada 1,3175 dolar terhadap 1,3047 dolar pada Jumat, pada 113,88 yen (112,84), 0,8285 pound (0,8311) dan 1,3675 franc Swiss (1,3585).
Dolar berdiri pada 86,43 yen (86,48) dan 1,0379 franc Swiss (1,0408). Pound berada pada 1,5900 dolar (1,5698).
Di London Bullion Market, harga emas naik menjadi 1.188,50 dolar per ons dari 1.169 dolar per ons pada Jumat. (A026/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010