Kupang (ANTARA News) - Pengadaan alat kesehatan (alkes) pada rumah sakit tipe C milik Pemerintah Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), diduga bermasalah karena tidak sesuai dengan standar mutu yang diharapkan.

Direktur RSU Kota Kupang, dr. Frans C. Homalessy, Sp.AN, di Kupang, Senin mengatakan, sejumlah alat kesehatan yang diperlukan untuk menjadi fasilitas pelayanan kesehatan di rumah sakit nonkelas tersebut, diduga tidak memiliki standar mutu sesuai yang diharapkan, karena merupakan barang produk China.

Dia mengatakan, sejumlah alat kesehatan yang hingga kini belum bisa digunakan kendati rumah sakit yang dibangun untuk memberikan pelayanan bagi pasien warga miskin Kota Kupang itu sudah memulai dengan pelayanan kesehatan rawat jalan, adalah merupakan proyek pengadaan tahun 2009 dengan anggaran sekitar Rp5 miliar.

"Semua alat itu belum bisa kita gunakan di rumah sakit yang sudah memulai pelayanan kesehatan, karena masih dalam masa penyelidikan oleh pihak Insepktorat Daerah Kota Kupang," kata dia.

Menurut dia, alat-alat kesehatan yang memiliki kualifikasi baik, hanya bisa diperoleh jika alat tersebut merupakan produksi perusahaan yang berasal dari negara Amerika Serikat, Jerman atau negara-negara Eropa lainnya. Sedangkan jika alat-alat kesehatan itu merupakan produksi China, maka kualitasnya sangat berbeda dan jauh dari standar mutu yang diharapkan.

"Saya punya pengalaman di RSU Prof. Dr.WZ Johannes Kupang, alat-alat produksi China biasanya hanya berumur setahun pemakaian, jika dibanding produksi dari negara-negara lainnya. Jika demikian maka sangat merugikan keuangan daerah," kata mantan staf dokter pada RSU Prof. Dr. WZ Johannes, milik Pemerintah Provinsi NTT itu.

Dia mengakui, sejumlah alat tersebut, saat ini masih belum bisa digunakan karena masih dalam pemeriksaan Inspektorat Darah Kota Kupang, untuk menyesuaikan sepesifikasi alat dengan jumlah barang, harga serta mutu dan kualitas sebagaiman yang sudah ditetapkan sebelumnya.

Wali Kota Kupang, Daniel Adoe, mengaku sedang melakukan penyelidikan terhadap masalah pengadaan alat kesehatan tersebut melalui Inspektorat Daerah (Irda), untuk mendapatkan kebenaran dari persoalan tersebut.

"Saya sudah perintahkan Irda untuk lakukan investigasi terhadap dugaan penyimpangan tersebut," kata Adoe.

Kepala Inspektur Daerah Kota Kupang, George Orzon Taulo, mengaku, pihaknya kini sedang melakukan pemerikasaan terhadap sejumlah alat kesehatan pada rumah sakit tipe C milik Pemerintah Kota Kupang tersebut.

"Kita sedang lakukan pemeriksaan. Kita harapkan bisa segera selesai untuk bisa mendapatkan hasil yang sebenarnya," kata Taulo.

Mantan Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang, dr. Dominggus Sarambu, yang merupakan pengendali proyek pengadaan sejumlah alat kesehatan tersebut mengaku, dari semua alat kesehatan pengadaan tahun 2009 yang diperuntukkan bagi rumah sakit tipe C, sudah sesuai sepesifikasi mutu sebagaimana yang telah ditetapkan.

Memang kata Kepala Badan Narkotika Kota Kupang itu, ada satu item alat dari sejumlah alat yang didatangkan merupakan hasil produk China, namun dia menjamin kualitasnya sama dengan alat lain yang diproduksi negara-negara lain.

"Kalau saya tidak salah ingat, alat yang merupakan produksi China yaitu monitor jantung," kata sarambu.

Namun demikian, Sarambu menegaskan, dirinya siap diperiksa jika Pemerintah Kota memerlukan keterangan, sebagai bagian dari haknya untuk memberikan klarifikasi.

"Saya siap diklarifikasi, untuk melurusakan persoalan ini," kata Sarambu. (ANT086/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010