Liverpool (ANTARA News) - Klub Liga Utama Inggris, Liverpool, akan dapat dibeli oleh seorang konglomerat China dalam beberapa hari, demikian menurut laporan di London, Senin.
Kenny Huang, kepala perusahaan investasi yang bermarkas di Hongkong, QSL Sports Ltd, dilaporkan akan mengadakan perundingan dengan the Royal Bank of Scotland (RBS) dengan tujuan mengambil kendali sepenuhnya klub tersebut, yang dudah ditawarkan untuk dijual sejak April.
"Suatu persetujuan harus sudah dicapai sebelum musim transfer ditutup (pada 31 Agustus)," sebuah sumber yang dekat dengan Huang mengatakan kepada BBC Sport.
"Huang telah mengajukan usul meyakinkan. Dewan klub tersebut telah menyetujui penjualan tersebut dan penjualan itu akan dapat dilaksanakan dalam beberapa hari."
"Huang menawarkan penyelesaian utang Liverpool kepada RSB dan memberikan dana kepada pelatih baru Roy Hodgson untuk melakukan bisnis pada musim transfer. Konglomerat itu juga berencana membangun stadion baru klub tersebut.
"Kenny merupakan satu-satunya penawar serius yang berminat pada klub tersebut dan ia optimistis," kata sumber itu kepada BBC.
Huang dilaporkan menolak kesempatan untuk membeli Liverpool tahun 2008 karena ia merasa harga 650 juta pound terlalu tinggi, dan ia kini yakin nilai klub tersebut sekitar 350 juta pound (423 juta euro).
Pemilik Liverpool sekarang ini, Tom Hicks dan George Gillett dari Amerika, membeli klub tersebut Maret 2007 berdasarkan perjanjian bernilai 218,9 juta pound.
Pasangan tersebut membiayai kembali dengan paket 350 juta pound dari dua bank setahun berikutnya, tetapi hal tersebut membuat juara Inggris 18 kali tersebut mempunyai utang 105 juta pound.
Pasangan tersebut mengalami kesulitan selama berada di Anfield, dengan para pendukung terus melancarkan protes atas tingkat utang klub tersebut, setelah melakukan pembelian para pemain dan rencana membangun stadion baru.
Gillett memberitahu RBS pekan lalu bahwa ia sudah mengakan perundingan terlebih dahulu dengan pengusaha Suriah, Yahya Kirdi. Tetapi, hal ini dianggap sebagai taktik mengulur waktu.
Bila RBS memutuskan untuk menolak tawaran tersebut, bank tersebut mempunyai pilihan untuk menagih pinjaman yang diberikannya, sehingga penting bagi the Reds untuk menyelesaikan masalah kepemilikan secepat mungkin.
Huang, yang didukung oleh salah satu dana investasi terkaya di Timur Jauh, pertama dikaitkan dengan pembelian Liverpool dua tahun lalu.
Ia di China terkenal sangat menggemari basebal dan bola basket, dan tahun lalu membeli 15 pesen saham tim NBA, Cleveland Cavaliers.
Bila Huang menyelesaikan pengambilalihan klub tersebut sebelum musim transfer ditutup pada akhir Agustus, sumber yang dekat dengan konglomerat itu menjelaskan bahwa ia bersedia mengucurkan dana dalam jumlah yang besar untuk membangun kembali skuad asuhan Roy Hodgson.
Disamping itu, ia juga akan mengalihkan perhatiannya untuk akhirnya Liverpool mempunyai stadion baru dengan kapasitas tempat duduk 60.000 di Stanley Park setelah tiga tahun.
AFP/S005/S005
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010