Jakarta (ANTARA News) - Deputi Gubernur Bank Indonesia Hartadi A Sarwono mengatakan, perlu koordinasi lebih erat untuk menjaga agar tingkat inflasi tidak terus meningkat seperti yang terjadi pada Juli yang mencapai 1,57 persen.
Saat dihubungi di Jakarta, Senin, Hartadi mengatakan, tingkat inflasi pada Juli disebabkan kenaikan pada kelompok makanan akibat keterbatasan pasokan serta administered price seperti kenaikan tarif dasar listrik dan tarif tol.
"Angkanya memang lebih tinggi dari yang kita perkirakan. Kelompok makanan masih mendominasi kenaikan terkait dengan keterbatasan pasokan akibat cuaca. Memasuki Ramadhan juga membuat ekspektasi harga meningkat. Administered price seperti kenaikan tarif TDL dan Tol juga berdampak pada inflasi bulan ini," katanya.
Melihat faktor-faktor penyebab inflasi itu, Hartadi menilai diperlukan koordinasi erat dengan pemerintah khususnya dalam melakukan operasi pasar untuk memenuhi kebutuhan pokok dengan harga wajar.
Sementara terkait dengan suku bunga BI (BI rate), Hartadi mengatakan, faktor inflasi Juli ini akan masuk dalam penilaian lengkap pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI, Rabu (4/8) mendatang.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi Juli 2010 sebesar 1,57 persen yang didorong oleh kenaikan harga bahan pangan terutama beras serta kenaikan biaya perpanjangan STNK.
(D012/B010)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010