OMK tidak membangun eksklusivitas yang tidak jarang muncul dalam kelompok Katolik.
Solo (ANTARA) - Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Aria Bima mendorong Orang Muda Katolik (PMK) ikut menjadi garda depan pengamalan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
"Harapannya umat Katolik secara nasional maupun di paroki menjadi bagian tak terpisahkan dari kelompok yang memberikan aspek penguatan integrasi bangsa, saling merajut, saling membangun, dan mengenal satu sama lain," katanya pada Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan: Pancasila, UUD NRI Tahun 45, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika di Solo, Jumat.
Ia juga meminta OMK tidak membangun eksklusivitas yang tidak jarang muncul dalam kelompok Katolik. Untuk menghindari hal itu, perlu dibangun kesadaran berbineka tunggal ika.
"Harapannya ini juga bisa memberikan arah gereja untuk lebih menyatu dengan masyarakat. Membangun spirit kerja sama dengan kelompok masyarakat yang punya keyakinan berbeda," katanya.
Menurut dia, menghormati kebenaran di luar gereja akan mendorong umat Katolik secara sosial dekat dengan kelompok masyarakat.
Baca juga: Paroki Katedral: Paskah jadi momentum wujudkan kasih kepada sesama
Sementara itu, Romo Martinus Winarto Pr. dari Paroki Santo Aloysius, Mojosongo, Solo mengatakan bahwa Gereja Katolik berperan sebagai bangsa Indonesia dan harus hidup sebagai bangsa Indonesia.
"Kita tidak hanya hidup untuk diri sendiri. Ada panggilan dalam berkehidupan bersama," katanya.
Salah satu panitia yang juga staf Bale Rakyat Aria Bima, Andreas Henny, menyebutkan kegiatan tersebut diikuti oleh sebanyak 50 anggota OMK Paroki Santo Aloysius.
"Peserta dipilih dari gereja karena merupakan salah satu pilar utama pengamal Pancasila adalah orang Katolik. OMK harus bisa menjadi salah satu garda depan untuk mengamalkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari," katanya.
Baca juga: Paus minta setiap paroki Eropa tampung satu keluarga pengungsi
Pewarta: Aris Wasita
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2021