Jakarta (ANTARA News) - Anggota Komisi XI DPR dari Fraksi Partai Golkar Fayakhun Andriadi mengatakan Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan tidak konsisten dengan perjuangannya saat pemilihan Darmin Nasution sebagai Gubernur Bank Indonesia
"Ada kejanggalan dalam konsistensi perjuangan PDIP saat pemilihan Gubernur BI," kata Fayakhun, Jakarta, Senin.
Ia juga menilai, sikap Fraksi PDIP di Komisi XI itu yang memilih Darmin secara aklamasi sangat terasa aneh.
Ia mencontohkan, Maruarar Sirait atau Ara, yang merupakan mantan anggota Pansus Hak Angket Bank Century, "tidak galak" saat pemilihan Gubernur BI di Komisi XI itu.
"Di Komisi XI, Ara `tidak galak` dibanding sewaktu menjadi anggota Pansus Hak Angket Bank Century. Itu suatu fenomena," kata Fayakhun.
Melihat gelagat yang tidak sesuai dengan perjuangan Fraksi PDIP itu, ia mempertanyakan sikap PDIP tersebut.
"Kok begini, ada apa dengan Fraksi PDIP. Saya yakin ada perbedaan antara anggota Fraksi PDIP di Komisi XI dengan Fraksi PDIP secara keseluruhan di Paripurna DPR. Tidak singkron sama sekali," katanya.
Sementara itu, anggota Komisi XI DPR dari FPDIP Eva Sundari mengatakan, Fraksi PDIP menghormati proses yang terjadi di Komisi XI.
"Di internal poksi/Komisi XI, perbedaan selesai ketika aklamasi dengan adanya catatan-catatan sebagai kompensasi ketidakpuasan," kata Eva.
Fraksi, katanya, taat asas, pada norma tata tertib bahwa keputusan tertinggi ada di voting tertutup sebagai konsekwensi pilihan berkaitan nama orang.
"Soal pernyataan Gayus Lumbuun dan beberapa anggota FPDIP yang kecewa terhadap hasil poksi/Komisi XI, kita sudah melakukan sesuai dinamika termasuk isu berkaitan dengan keterlibatan Darmin Nasuiton dalam kasus Bank Century," katanya
Secara terpisah, anggota Fraksi PDIP Hendrawan Supratikno membantah adanya perpecahan di internal Fraksi PDIP terkait dengan hasil Komisi XI tersebut seperti yang disampaikan oleh Gayus Lumbuun.
"Tidak ada perpecahan, justru kami bermain cantik, karena tidak menafikan hasil kesepakatan Komisi XI (yang ketuanya dari FPDIP) sekaligus menjaga kewenangan paripurna, menjaga tatib dewan. Kalau perbedaan pandangan itu hal biasa," kata Hendrawan.
Sebelumnya Mantan Wakil Ketua Pansus Hak Angket Bank Century dari Fraksi PDIP Gayus Lumbuun menyesalkan keputusan Komisi XI DPR RI yang menerima Darmin Nasution sebagai Gubernur Bank Indonesia (BI) secara aklamasi.
Ia mengatakan, penetapan Darmin secara aklamasi di Komisi XI termasuk oleh Fraksi PDIP tentu akan menghadapi hujatan dari masyarakat karena selama ini Fraksi PDIP murni memperjuangkan kasus Bank Century dengan mengungkapkan pihak-pihak yang diduga ikut bertanggung jawab seperti Darmin Nasution.
Seperti diketahui, saat malam (Kamis, 22/7) pengambilan keputusan di Komisi XI, semua fraksi sepakat untuk memilih Darmin Nasution sebagai Gubernur BI secara aklamasi. Anggota FPDIP seperti Emir Moeis, Maruarar Sirait (inisiator hak angket BC dan anggota pansus Hak Angket BC), Eva Sundari Kusuma (anggota pansus Hak Angket BC) dan Arif Budimanta tidak bereaksi dan tidak melakukan perlawanan keras untuk menolak Darmin Nasution sebagai gubernur BI.
(ANT/A024)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010