Jakarta (ANTARA News) - Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Senin pagi bertahan, karena pelaku pasar melihat membaiknya bursa saham Indonesia, meski pelaku ingin melepas rupiah untuk mencari untung setelah pekan lalu menguat.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS turun lima poin menjadi Rp8.935-Rp8.945 per dolar dibanding penutupan hari sebelumnya Rp8.930-Rp8.940.
Direktur Retail Banking PT Bank Mega Tbk, Kostaman Thayib di Jakarta, mengatakan, koreksi harga terhadap rupiah saat ini dinilai biasa setelah mengalami kenaikan pada pekan lalu.
Namun rupiah pada pekan ini juga diperkirakan berpotensi untuk naik lagi hingga mendekati angka Rp8.900 per dolar, katanya.
Rupiah, lanjut dia mendapat dukungan dari investasi asing yang terus meningkat yang selama bulan lalu diperkirakan mencapai Rp13 triliun sampai Rp14 triliun.
Dana asing yang masuk itu terutama ditempatkan di Surat Utang Negara dan instrumen Bank Indonesia, ucapnya.
Kostaman Thayib mengatakan, Bank Indonesia (BI) kemuingkinan akan tetap menjaga di pasar untuk mengamati laju kenaikan rupiah agar tidak terlalu cepat.
BI akan selalu menjaga rupiah untuk kebaikan semua pihak baik eksportir, importir maupun konsumen, sehingga semua dapat tumbuh dengan baik, ucapnya.
Kenaikan rupiah pada pekan lalu juga, menurut dia, karena faktor fundamental ekonomi makro Indonesia yang terus tumbuh, bahkan ekonomi nasional bisa tumbuh di atas enam persen.
Hal ini yang mendorong pelaku asing lebih aktif bermain di pasar domestik ketimbang di kawasan Amerika yang pertumbuhan ekonomi tidak sebaik yang diperkirakan sebelumnya.
Pelaku asing optimis bermain di pasar domestik akan dapat meraih keuntungan yang lebih baik, karena bunga rupiah yang jauh lebih tinggi dibanding dolar, tuturnya.
(h-CS/A024)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010