Jakarta (ANTARA) -- Direktur Keuangan dan SDM PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) (Indonesia Re) Dewi Ariyani optimistis perekonomian nasional, khususnya di industri keuangan non bank (IKNB) akan segera pulih dan bangkit pasca gencarnya program vaksinasi Covid-19 oleh pemerintah sejak Maret 2021.


"Tentunya jika para pelaku industri itu sehat, maka ekonomi pun akan sehat dan kondusif. Alhasil, setidaknya hingga akhir tahun 2021, segalanya akan mendekati normal," tutur Dewi saat dihubungi ANTARA, Kamis.


Sebagai catatan, industri reasuransi harus menelan pil pahit akan melonjaknya klaim dari bisnis reasuransi kredit, yang timbul akibat kebijakan restrukturisasi kredit oleh pemerintah sebagai upaya untuk memulihkan ekonomi nasional.


Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mencatat, klaim reasuransi kredit mencapai Rp5,9 triliun, naik 617,2 persen dibandingkan 2019 yang hanya sebesar Rp836 miliar.


Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, sebanyak 5.322.501 orang sudah mendapat dua dosis vaksin Covid-19, sementara 10.280.073 lainnya baru mendapat suntikan dosis pertama.


Merespon hal tersebut, Dewi menggarisbawahi, meskipun program vaksinasi telah berjalan, pihaknya telah mempersiapkan langkah mitigasi krisis hingga rencana cadangan (contigency plan) apabila dampak pandemi terhadap perekonomian masih belum juga sirna hingga tahun depan.


"Selain itu, kami pun proaktif mendorong kepada para mitra bisnis untuk mempersiapkan plan b hingga plan c. Karena kita tidak tahu sampai kapan kebijakan relaksasi kredit berlangsung atau bahkan mungkin nanti ada kebijakan lainnya yang bersinggungan dengan industri asuransi," tutupnya.

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2021