Saya berharap agar semua pejabat Kemenperin mindset-nya harus mendukung TKDNJakarta (ANTARA) - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasmita melantik sembilan Pejabat Tinggi Pratama (Eselon II) di lingkungan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) dan meminta mereka bekerja lebih cepat, agar program-program yang telah disusun diimplementasi secara optimal.
“Kemenperin harus selangkah lebih cepat, serta selalu tanggap dalam upaya mendorong pencapaian sasaran,” kata Menperin di Jakarta, Jumat.
Kerjasama yang solid atau teamwork yang optimal para pejabat Kemenperin juga menjadi prioritas untuk mencapai target yang ditetapkan.
Menperin menuturkan para pejabat harus turut menyukseskan pencapaian program substitusi impor 35 persen pada tahun 2022.
Melalui program tersebut, beberapa langkah utama yang tengah dilakukan antara lain menurunkan nilai impor melalui substitusi barang-barang baku dan input yang selama ini diimpor, menjadi diproduksi di dalam negeri.
“Kemenperin juga telah mengeluarkan berbagai kebijakan yang mendorong peningkatan utilisasi sektor industri,” ujar Menperin melalui keterangan tertulis.
Ia menyebutkan, ada tujuh program yang dijalankan guna mengakselerasi program subtitusi impor ini dan mendorong percepatan pertumbuhan industri pada tahun 2021, antara lain program Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri (P3DN), kebijakan harga gas, program hilirisasi mineral, pengembangan kawasan industri, program pengembangan digital capability center, program pengembangan vokasi industri, program pengembangan Industri Kecil Menengah (IKM), dan program Bangga Buatan Indonesia (BBI).
Kepada para pejabat yang dilantik Menperin juga berpesan agar mampu mengoptimalkan penyerapan anggaran.
Selanjutnya, Menperin menginstruksikan para pejabat di lingkungan Kemenperin agar turut mendorong optimalisasi Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) pada setiap produk industri nasional, agar mendukung produktivitas bagi sektor pembuat komponennya.
Langkah ini sejalan dengan kebijakan Kemenperin untuk menaikkan nilai TKDN menjadi 50 persen pada tahun 2024 sebagaimana tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.
“Saya berharap agar semua pejabat Kemenperin mindset-nya harus mendukung TKDN,” ujar Menperin.
Menperin juga meminta kepada para pejabat dilantik untuk terus mendorong percepatan penerapan teknologi industri 4.0.
“Oleh karena itu, berkaitan dengan industri 4.0, Kemenperin harus mengikuti perkembangan teknologi, harus satu langkah lebih cepat,” tegasnya.
Selain itu, Menperin juga menegaskan agar selalu menjunjung pakta integritas pada masing-masing wilayah kerja, sehingga mampu mempertahankan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan RI.
Kemenperin hingga saat ini telah menerima opini WTP sebanyak dua belas kali berturut- turut sejak tahun 2008.
Adapun sembilan pejabat yang dilantik adalah Nila Kumalasari sebagai Kepala Pusat Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri; Mohammad Ari Kurnia Taufik sebagai Sekretaris Direktorat Jenderal Industri Agro, Riefky Yuswandi sebagai Direktur Industri Kecil Menengah (IKM) Pangan Furnitur, dan Bahan Bangunan pada Direktorat Jenderal Industri Kecil dan Menenengah (IKMA) Kemenperin, dan Wulan Sri Aprilianti Permatasari sebagai Inspektur I pada Inspektorat Jenderal Kemenperin.
Kemudian, Abdulah sebagai Inspektur III pada Inspektorat Jenderal Kemenperin, Heru Kustanto sebagai Kepala Pusat Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Industri dan Kebijakan Jasa Industri pada Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI); Cahyadi sebagai Kepala Balai Besar Tekstil Kemenperin, Emmy Suryandari sebagai Kepala Balai Besar Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri Kemenperin, serta Setia Diarta Kepala Balai Besar Industri Hasil Perkebunan Kemenperin.
Baca juga: Menperin optimistis penghematan impor sebesar Rp152 triliun tercapai
Baca juga: Menperin optimistis pertumbuhan industri semakin positif
Baca juga: PMI manufaktur RI terus naik, Menperin: Pelaku industri mulai bangkit
Pewarta: Risbiani Fardaniah
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2021