Mamuju (ANTARA News) - Harga Minyak Tanah (MT) pada tingkat pengecer di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat terus bergerak naik dan kini telah mencapai angka Rp6.000/liter.
"Harga minyak tanah ditingkat pengecer sebelumnya hanya Rp4000/liter, namun, kondisi berbeda saat ini dan harga kembali bergerak naik dengan kisaran Rp6.000/liter," kata Sukmawati, salah seorang warga Kelurahan Binanga, Mamuju, di Mamuju, Minggu.
Menurutnya, selain harganya meningkat, stok pasokan minyak tanah di daerah ini juga sulit untuk didapatkan karena rata-rata persediaan minyak tanah pada tingkat pengecer mengalami kekosongan.
"Pasokan minyak tanah juga sulit didapatkan karena banyak masyarakat yang melakukan pembelian secara besar-besaran atau dalam jumlah yang banyak untuk persediaan saat pelaksanaan bulan suci ramadhan yang akan datang," tutur dia.
Ia mengemukakan, meski harganya mengalami kenaikan, warga tetap memburu untuk mendapatkan pasokan minyak tanah tersebut guna menyalakan kompor untuk digunakan memasak di rumah.
Naiknya harga minyak tanah ini juga dikeluhkan, Musdalifa, salah seorang warga Jalan Tuna, Mamuju yang mengatakan, harga minyak tanah bergerak naik bahkan terkadang pengecer menjual kemasyarakat dengan harga yang mencekik hingga kisaran Rp7.500/liter hingga Rp8.000/liter.
"Banyak pedagang pengecer minyak tanah menjual dengan harga tinggi saat pasokan minyak tanah di daerah ini berkurang," jelasnya.
Ia berharap, pemerintah segera melakukan operasi pasar untuk menstabilkan harga minyak tanah di daerah ini seiring dengan masuknya bulan suci ramadhan.
Dampak naiknya dan kurangnya pasokan minyak tanah itu, memaksa sebagian masyarakat akhirnya memilih menggunakan kayu untuk memasak.
"Di sini kan banyak pohon kelapa, jadi bisa kita pakai untuk memasak dari pada harus menggunakan minyak tanah yang harganya mulai tidak wajar," katanya. (ACO/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010