Palembang (ANTARA News) - Ziarah kubro merupakan salah satu cara umat muslim di Palembang meningkatkan siar Islam dan memperat silaturahmi menjelang ramadhan.
Habib Gasim salah seorang panitia Ziarah Kubro, di Palembang, Minggu, mengatakan bahwa kegiatan itu rutin dilakukan setiap 10 hari menjelang ramadhan selama tiga hari berturut-turut.
Kegiatan tersebut diisi dengan berziarah ke makam ulama yang menjadi pelopor siar Islam di Kota Palembang tidak ketinggalan ribuan umat juga berdoa bersama di makam Sultan Mahmud Badaruddin I, katanya.
Dia menjelaskan, ziarah kubro rutin diikuti ribuan umat muslim yang berasal dari puluhan organisasi Islam di Palembang.
Selain itu, setiap tahun ziarah kubro juga diikuti habib-habib yang datang dari berbagai negara, seperti Mesir dan Yaman, tambahnya.
Ia mengatakan, ziarah kubro tersebut diawali dengan mengunjungi sejumlah makam ulama dari seberang hulu Palembang.
Selanjutnya pada puncak acara atau hari terakhir ziarah kubro tepat 10 hari jelang ramadan mereka mengunjungi makam almarhum Syarif Ali di kawasan Pasar Kuto ulama yang juga menantu Sultan Mahmud Badaruddin I, katanya.
Dia menambahkan, dengan berjalan kaki menuju Pemakaman Kawah Tengkurep Sultan Mahmud Badarudin I, dan berakhir di Kambang Koci, tempat pemakaman para ulama penyiar agama Islam.
Selama perjalanan ribuan muslim tersebut membawa beragam umbul-umbul dan spanduk yang bertuliskan asmaul husna, nama-nama nabi dan surat-surat pendek dalam Al Quran, tambah dia.
Habib menjelaskan, puncak upacara ziarah kubro tersebut dilaksanakan di Pemakaman Kambang Koci dengan mendoakan para arwah ulama penyiar Islam pertama di Palembang dan sekitarnya.
Peziarah pun akan mendengarkan ceramah yang disampaikan habib yang ditunjuk secara bergilir, kata dia pula.
(T.ANT-037/P003)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010