Jangan sampai ada gesekan dengan masyarakat

Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi III DPR RI Andi Rio Idris Padjalangi meminta aparat kepolisian yang bertugas di lapangan dalam melakukan pelarangan mudik Lebaran pada 6-17 Mei 2021, dapat mengedepankan pendekatan persuasif kepada seluruh masyarakat.

Langkah itu, menurut dia, agar tidak terjadi kesalahpahaman saat bertugas dalam melakukan pencegahan mudik Lebaran 2021.

"Jangan sampai ada gesekan dengan masyarakat, jika perlu lakukan pendekatan dengan kultur budaya setiap daerah yang akan dituju. Tentunya budaya masyarakat yang menuju Pulau Jawa dan Sumatera pasti berbeda," kata Andi Rio, di Jakarta, Jumat.

Dia juga meminta kepolisian dapat mengatur arus lalu lintas bagi para pengendara yang hendak putar balik, agar tidak terjadi penumpukan jumlah kendaraan.

Selain itu, menurut dia, untuk menghindari terjadinya penumpukan di rest area ketika hendak kembali ke rumah masing-masing.

"Kepolisian harus mengantisipasi hal itu, langkah ini upaya menghindari kelelahan dan memutus mata rantai penyebaran COVID-19," ujarnya.

Andi Rio berharap masyarakat dapat mengikuti anjuran pemerintah untuk tidak melakukan mudik Lebaran demi kebaikan sanak keluarga.

Menurut dia, jangan sampai kehadiran pemudik di tengah keluarga di daerah justru membuat kekhawatiran dan penyebaran COVID-19.

"Jangan sampai Indonesia seperti Malaysia dan India yang mengalami ledakan jumlah penyebaran COVID-19 secara signifikan," katanya pula.

Politisi Partai Golkar itu mengajak masyarakat membantu pemerintah untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19, agar Indonesia dapat segera bangkit, ekonomi pulih dan masyarakat sejahtera.
Baca juga: Ribuan angkutan umum di Aceh digudangkan terkait larangan beroperasi
Baca juga: Inilah titik pos penyekatan larangan mudik di Provinsi Lampung

Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2021