"Kalau tahun lalu omset dapat mencapai Rp 4 juta hingga Rp 5 juta dalam satu hari untuk satu toko. Tahun ini, jumlah segitu baru dapat dicapai oleh tiga toko yang saya miliki," kata salah satu pedagang kerudung di pasar Cipadu, Rita.
Menurutnya, momen menjelang bulan puasa, harga kerudung tidak ada kenaikan, namun kondisi pembeli kian hari tampak lesu. Dia menyadari kalau kebutuhan pokok yang sedang melambung membuat omset lapaknya menurun.
Memang, lanjutnya, beberapa bulan yang lalu sudah ada kenaikan harga sedikit. Itu berlangsung ketika berita mengenai tertangkapnya oknum pegawai pajak tertangkap beredar.
Berita ini berimbas pada harga bahan baku untuk pembuatan kerudung, yakni poris polos yang selama ini masih di import dari negara tetangga, Malaysia.
"Kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL) dan kenaikan sembako tidak mempengaruhi harga jual kerudung karena payet yang menghiasi kerudung dikerjakan dengan tangan, sedangkan penggunaan listrik untuk bordir tidak terlalu banyak," jelasnya. (ANT/K004)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010