Kulon Progo (ANTARA News) - Yayasan Konservasi Alam Yogyakarta di Dusun Paingan, Kelurahan Sendangsari, Kecamatan Pengasih, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai sebuah lembaga yang bergerak di bidang konservasi mengandeng dan melakukan pemberdayaan terhadap masyarakat di sekitar pusat penyelamatan satwa.

"Sebagai lembaga yang beregerak di bidang konservasi alam kami sengaja melibatkan masyarakat dalam berbagai program kegiatan, salah satunya adalah kerjasama pengadaan bibit aneka jenis tanaman keras melalui program Kebun Bibit Desa," kata Humas Yayasan Konservasi Alam Yogyakarta (YKAY) Rosalia Setiawati, Sabtu.

Menurut dia, pengadaan bibit dilakukan di area Pusat Penyelamatan Satwa (PPS) dan dilakukan oleh Kelompok Tani Bina Mandiri beranggotakan sekitar 60 orang petani yang tinggal di sekitar area PPS.

"YKAY juga melatih para pemuda di sekitar area PPS tentang teknik-teknik dasar aktivitas `outdoors`. Para pemuda yang telah mendapatkan latihan ketrampilan ini kemudian dilibatkan sebagai operator kegiatan yang dijalankan unit usaha YKAY, seperti aktivitas `outbond` serta `flying fox`," katanya.

Ia mengatakan, selain itu YKAY juga melatih sejumlah kaum muda di bidang kesatwaan sehingga mereka bisa menjadi pemandu bagi pengunjung yang akan melihat-lihat proses perawatan dan pemeliharaan satwa.

"Warga yang tinggal sekitar area bekas PPS juga dilibatkan dalam program `Kampung Trip` yang dijalankan unit usaha YKAY. Aktivitas ini berupa jalan-jalan menyusuri kampung-kampung di sekitar area PPS," katanya.

Rosalia mengatakan, peserta program Kampung Trip ini bisa terlibat langsung membuat makanan tradisional seperti geblek ataupun melihat-lihat potensi kerajinan rakyat. "Dengan demikian masyarakat yang tinggal di sekitar area PPS juga bisa memperoleh manfaat dari program `Kampung Trip` ini," katanya.

YKAY merupakan sebuah lembaga baru yang kini mengelola lahan seluas 13,9 hektar di Dusun Paingan, Kelurahan Sendangsari, Kecamatan Pengasih, Kabupaten Kulon Progo.

"Sebelum dikelola YKAY, lahan berikut aset di atasnya dikelola lembaga yang disebut Pusat Penyelamatan Satwa Jogjakarta (PPSJ). Tugas utama PPSJ adalah memelihara dan merawat satwa milik negara. Satwa tersebut merupakan hasil sitaan yang dilakukan negara melalui BKSDA," katanya.

PPS adalah lembaga yang dibentuk berdasar kerjasama antara Kementerian Kehutanan dengan "The Gibbon Foundation", namun keberadaan PPS berakhir pada 2007, seiring dengan berhentinya kerjasama antara Kementerian Kehutanan dengan "The Gibbon Foundation".

"The Gibbon Foundation yang kemudian berubah menjadi Yayasan Gibbon Indonesia selaku pemilik aset dan program kerja PPS, kemudian menghibahkan seluruh aset dan program kerja di PPS kepada YKAY pada 31 Mei 2010," katanya.

Rosalia mengatakan, aktivitas utama YKAY adalah menjalankan program-program konservasi satwa seperti yang sudah dijalankan PPS selama ini serta konservasi alam pada umumnya.

"Saat ini masih ada 147 ekor satwa dari berbagai jenis, mulai dari primata, burung dan reptilia. Satwa tersebut tetap berstatus sebagai milik negara yang dititipkan ke YKAY untuk dirawat dan dipelihara, satwa-satwa tersebut ditangani tenaga terlatih dengan pengawasan seorang dokter hewan dan untuk menjalankan aktivitas hariannya YKAY didukung 28 orang karyawan," katanya.(*)
(ANT/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010