Kalianda, Lampung Selatan (ANTARA News) - Petani di Kabupaten Lampung Selatan membutuhkan benih padi varietas baru yang tahan terhadap genangan air saat tingginya curah hujan seperti sekarang ini.

Petani di Desa Malangsari, Kecamatan Tanjungsari, Warjiyo, mengatakan, di Tanjungsari, Sabtu, tanaman padi petani saat sangat rentan membusuk jika tergenang air sehingga potensi gagal panen sangat besar.

"Kami telah melakukan tanam ulang sebanyak lima kali akibat terendam air disamping serangan hama keong saat banjir beberapa waktu lalu," kata dia.

Dia mengatakan, sangat menyambut baik jika Pemerintah Provinsi Lampung mengusulkan kepada pemerintah pusat untuk mengadakan benih padi yang tahan terhadap genangan air, tahan serangan hama dan tahan terhadap kekeringan.

"Kami harap segera terealisasi karena selama ini masih belum ada varietas tersebut,"kata dia.

Dia mengatakan, saat musim gadu (kering) seperti ini debit air persawahan sangat tinggi, terlebih lagi musim tanam rendeng (basah) depan dipastikan lebih meningkat lagi.

Petani Desa Bumiasri Kecamatan Candipuro, Wardoyo, mengatakan, jika ada varietas padi yang tahan dengan genangan air, serangan hama keong dan tahan kekeringan, minat petani menanamnya sangat besar.

Dia juga mengaku, saat ini telah melakukan tanam sebanyak lima kali akibat terendam banjir, dan tanaman yang masih hidup habis diserang hama dan usai tanam lagi beberapa hari lalu kembali diterjang banjir susulan.

Namun, dia mengharapkan tanaman padi varietas baru tersebut juga memiliki kualitas beras yang bagus, karena pada musim rendeng lalu, kualitas beras petani sangat rendah, sehingga saat gabah petani hancur saat digiling dan sebagian besar pihak Bulog tidak mau menerimanya dengan alasan kadar patah (broken) terlalu tinggi.

"Petani berharap jika pemerintah mengusulkan varietas baru tahan genangan juga memiliki kualitas gabah yang bagus dan memiliki harga jual tinggi dipasaran," tambah dia.

Petani kabupaten Lampung Selatan saat musim tanam gadu ini telah mengalami dua kali terjangan banjir dan serangan hama keong, tikus dan wereng dengan jumlah mencapai ribuan hektare.

Sementara, pemerintah setempat mengatasinya dengan memberikan bantuan benih baru dari Cadangan Benih Daerah (CBD) dan Cadangan Benih Nasional (CBN).

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Lampung mengusulkan ke pemerintah pusat pengadaan varietas benih tahan genangan air, terkait dengan tingginya curah hujan di daerah tersebut.

"Selain benih varietas yang tahan air, juga perlu varietas tahan hama dan kekeringan. Itu perlu sekali diadakan di Lampung," kata Asisten II Bidang Ekubang, Sekdaprov Lampung, Sutono, di Bandarlampung,.

Sutono pun telah melakukan komunikasi dengan Balai Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) di Lampung, guna menyikapi perubahan iklim tersebut.

"Usulan untuk tersedianya varietas tahan air dan kekeringan tersebut, sudah kami bicarakan dengan BPPT, mudah-mudahan bisa terealisasi sehingga produksi pertanian di Lampung tetap aman," kata dia.(*)
(ANT-048/A020/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010