Gorontalo (ANTARA News) - Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Gorontalo, meminta pihak kepolisian di Merauke, Papua, untuk mengusut hingga tuntas penyebab kematian Ardiansyah Matra`is, wartawan TV lokal di wilayah itu.
"Polisi harus mengembangkan kasus itu dan berani melihat kemungkinan-kemungkinan, kematian korban tidak wajar," Kata ketua AJI Gorontalo, Cristopel Paino, Jumat.
Sebab, lanjut dia, beberapa hari sebelumnya, ada pesan pendek berbau teror yang nyasar pada ponsel hampir seluruh wartawan di Merauke.
Menurutnya, Polisi harus menelusuri siapa penyebar teror melalui pesan pendek telepon seluler yang berisi ancaman itu.
Seperti yang diberitakan oleh sejumlah media nasional,jenazah Ardiansyah Matra`is ditemukan terapung di sungai sekitar Gudang Arang `Merauke`, dalam kondisi telanjang pada Jumat (30/7), pukul 06.30 Waktu Indonesia Tengah (WIT). Ardiansyah, sebelumnya dikabarkan hilang sejak Rabu Malam (28/7/2010).
Menurut Cristopel,kematian seorang wartawan dalam kondisi yang tidak wajar, patut dicurigai, apalagi jika ada rentetan peristiwa yang bisa dikaitkan, seperti halnya yang dialami oleh Muhammad Syaifullah , kepala biro kompas wilayah kalimantan.
Sementara itu, terkait dengan hal itu, dirinya mewakili seluruh rekan-rekan wartawan dan seluruh anggota AJI Gorontalo, turut mengucapkan belasungkawa yang sedalam-dalamnya, kepada keluarga korban.(*)
(T.KR-SHS/J006/R009)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010