Jakarta (ANTARA News) - Seniman dan psikolog Niniek L. Karim berpendapat, generasi muda Indonesia sangat dapat dipercaya diserahi tugas menjadi diplomat kebudayaan nasional ke mancanegara karena memiliki semangat, gagasan, dan energi besar.

"Mereka hanya memerlukan dukungan dan kepercayaan, karena semangat dan energi mereka sangat besar, serta gagasannya orisinal. Ini modal yang tepat sebagai diplomat kebudayaan," kata pimpinan Liga Tari Indonesia itu di Kafe d'consulate, Jakarta, Jumat.

Dalam diskusi serial bulanan (diserbu) "Semangat Indonesia, Diplomasi Kebudayaan" yang diprakarsai Lembaga Pers Dr. Soetomo (LPDS), Metro TV dan Djarum Bakti Budaya tersebut, Ninik mengemukakan, urusan diplomasi kebudayaan melalui misi kesenian memerlukan sinergi generasi muda sebagai pelaku, dan generasi lebih tua hanya sebagai pendukung.

Dosen senior di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (UI) Jakarta itu menilai, gegar budaya biasanya terjadi sebagai dampak gagalnya kesepahaman antar-generasi.

"Anak-anak kita akan merasa bangga dan bertanggungjawab penuh manakala mereka diberi kepercayaan. Mereka juga sangat mengagumkan dalam setiap penampilan di panggung kebudayaan lintas budaya. Di sinilah mereka patut diserahi kepercayaan sebagai diplomat kebudayaan," ujarnya.

Pemenang Piala Citra 1986 untuk Pemeran Pembantu Terbaik dalam film "Ibunda" itu mengatakan, salah satu kelebihan generasi muda Indonesia adalah memiliki kepercayaan diri yang tinggi bila biasa diserahi tanggung jawab sesuai peran dan kemampuannya.

"Rasa percaya diri ini dapat dipupuk sejak dini melalui berbagai kegiatan, dan mereka akan berkembang menjadi profesional. Generasi muda yang baik tentu saja memerlukan contoh baik," katanya menambahkan.

Sementara itu, Marusya Nainggolan selaku pianis yang sering berlanglang buana mengemukakan, anak-anak Indonesia memiliki kepekaan yang sebenarnya bisa lebih tinggi dibanding temannya di negara lain.

"Kita harus bersyukur memiliki keragaman budaya.Hal ini membuat anak-anak akan memiliki impian yang juga beragam, dan terbiasa menghadapi perbedaan. Ini seharusnya menjadi potensi positif yang memerlukan perhatian orang tua," kata mantan Direktur Gedung Kesenian Jakarta (GKJ) itu.

Pengajar musik di Institut Kesenian Jakarta (IKJ) tersebut berpendapat, talenta kepemimpinan anak-anak Indonesia juga dapat terasah melalui kegiatan bermusik karena mereka akan disiplin dalam memanajemen dirinya mengikuti partitur untuk menciptakan alunan nada dari alat musik yang dimainkan.

"Bermusik hanya sebagian kecil dari contoh membangun kreatifitas, kedisiplinan dan bekerja sama. Dalam tahapan semacam ini, anak-anak dapat terlatih sebagai diplomat kebudayaan. Saya kebetulan termasuk beruntung dapat berkeliling dunia membawa nama Indonesia melalui seni musik," ujar Marusya.

Pianis yang juga piawai membuat aransemen musik film itu pun megemukakan, ada banyak generasi muda Indonesia yang selama ini telah menjadi diplomat kebudayaan yang mendapat penghargaan internasional.

Salah seorang pianis muda Indonesia yang terkenal di mancanegara, bahkan menjadi duta kebudayaan adalah Ananda Sukarlan.

Pewarta: Priyambodo RH
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010