Sragen (ANTARA News) - Jumlah kasus bunuh diri di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, dalam enam bulan pertama 2010 meningkat dibandingkan pada periode yang sama tahun 2009.
"Hingga semester pertama 2010 ini, sudah ada 13 kasus bunuh diri di Sragen atau meningkat 30 persen dibanding periode yang sama tahun 2009," kata Kepala Kantor Kesatuan Bangsa, Politik, dan Perlindungan Masyarakat (Kesbangpolimas) Sragen, Wangsit Sungkono di Sragen, Jumat.
Pada semester pertama 2009, jumlah kasus bunuh diri di Sragen mencapai 10 kasus dan hingga akhir 2009 mencapai 18 kasus.
"Kebanyakan kasus bunuh diri yang ada di Sragen disebabkan oleh sakit menahun pelaku yang tidak kunjung sembuh. Pelaku umumnya berusia di atas 50 tahun," kata Wangsit.
Selain itu, beratnya beban ekonomi juga menjadi penyebab banyaknya kasus bunuh diri di Sragen.
"Dari kasus-kasus yang ada tersebut, kebanyakan terjadi di wilayah Sragen sebelah utara yang kebanyakan kecamatannya merupakan daerah perbukitan yang jarang air," kata Wangsit.
Menurut dia, dibandingkan daerah-daerah lain di Keresidenan Surakarta, jumlah kasus bunuh diri di Sragen termasuk tinggi.
Oleh karena itu, lanjut Wangsit, pihaknya saat ini berupaya meningkatkan pembinaan mental dan motivasi bagi masyarakat Sragen, terutama kalangan menengah ke bawah.
"Selain itu, kami juga terus memberikan pelatihan ketrampilan bagi masyarakat kalangan menengah ke bawah agar mereka dapat meningkatkan perekonomian mereka," katanya.
Perbaikan kondisi perekonomian seseorang yang diimbangi dengan ketaqwaan terhadap ajaran agama dapat memotivasi masyarakat untuk terus bertahan hidup, katanya.
"Dengan semua upaya tersebut, kami berharap jumlah kasus bunuh diri dapat ditekan hingga tidak ada lagi di Sragen ini," kata Wangsit Sungkono. (*)
(ANT-062//R013/R009)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010