Bahkan, Karlina mendapatkan penghargaan karena kepedulian bagi pendidikan anak-anak dengan kesulitan belajar dari UNESCO.
"Dari dulu Nini, panggilan akrab Ibu Umar, memang sudah aktif tapi kami tetap menganggapnya sebagi Nini kami," kata Mardiana Utami, cucu tertua Karlina Umar Wirahadikusumah di Jakarta, Jumat.
Sampai saat ini, menurut Mardiana, Nini masih sehat dan menjadi panutan cucu-cucunya dan ini karunia Allah yang sangat besar bagi keluarga.
Pada resepsi ulang tahun ke-80 Karlina Umar Wirahadikusumah yang dirayakan bersama keluarga besarnya, Karlina masih memiliki mimpi yang belum terwujud.
"Semua yang saya cita-citakan sudah terwujud saat ini, hanya satu yang masih menjadi impian saya adalah melihat cucu tertua saya menikah," kata Karlina.
Impian lainnya yang masih ingin dicapai adalah menyempurnakan Masjid Bani Umar yang dibangun keluarga di Banten Tangerang.
Masjid tersebut diresmikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 10 Oktober 2008 bertepatan dengan tanggal kelahiran suaminya, mantan Wakil Presiden Umar Wirahadikusumah yang meninggal dunia pada 21 Maret 2003.
Peran Ibu Karlina Umar juga sangat dirasakan oleh Adiati Arifin Siregar, Ketua Yayasan Kanker Indonesia (YKI) karena di bawah kepemimpinan Karlina sebelumnya, YKI berkembang pesat.
"Ibu Umar pernah menjadi pengurus YKI selama 29 tahun dan di bawah kepemimpinannya, YKI berkembang pesat," kata Adiati Arifin Siregar yang sangat terkesan dengan Ibu Karlina.
Adiati sempat menceritakan awal kedekatannya dengan Karlina Umar Wirahadikusumah karena rumah dinas yang ditempatinya saat itu bersama suami, Arifin Siregar yang menjadi Gubernur Bank Indonesia dipilih sebagai kediaman Wakil Presiden Umar Wirahadikusumah.
"Sedih dan tersanjung juga, sedih karena rumah itu menyimpan banyak kenangan 11 tahun saya tinggal mendampingi suami tapi tersanjung sebab dipilih menjadi kediaman resmi Wakil Presiden," kata Adiati.
Ia berharap Ibu Umar tetap sehat dan terus berkarya meskipun usianya sudah senja.
Karlina Umar Wirahadikusumah juga aktif di bidang pendidikan dengan mendirikan Yayasan Pantara yang menangani anak-anak dengan kesulitan belajar.(D016//Z003)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010