Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua DPR dari Fraksi Partai Golkar Priyo Budi Santoso menilai, aksi nekat aktor Pong Hardjatmo yang membuat coretan di atap gedung Nusantara DPR hanya sekadar mencari perhatian dari anggota parlemen.
"Gedung parlemen adalah rumah rakyat. Silakan saja kalau akan menyampaikan aspirasinya di komplek parlemen asalkan dilakukan dengan norma aturan yang berlaku, tidak dilakukan dengan seenaknya sendiri," kata Priyo ketika diminta tanggapannya soal tindakan Pong Hardjatmo pada Jumat siang .
Priyo mengemukakan meskipun komplek parlemen adalah rumah rakyat , bangunan ini adalah aset negara yang harus dijaga dan dipelihara bersama.
Karena aksi mencoret atap gedung Nusantara tersebut di luar norma aturan yang berlaku, kata dia, maka tindakannya tetap harus diproses sesuai aturan yang berlaku di lingkungan parlemen.
Pong Hardjatmo melakukan aksi membuat coretan grafiti di atap Gedung Nusantara menggunakan cat polik, yakni "Jujur, Adil, Tegas!".
Aksi tersebut dilakukan Pong sekitar pukul 11.00 WIB, pada saat rapat paripurna di Gedung Nusantara I masih berlangsung sehingga luput dari perhatian petugas pengamanan dalam gedung DPR.
Sejumlah fotografer dan kameramen sempat mengabadikan aksinya, yang kemudian Pong segera diminta turun oleh petugas pengamanan dalam gedung DPR untuk dimintai keterangan.
Menurut Priyo, tindakan Pong tersebut motifnya hanya mencari perhatian, sehingga pimpinan DPR masih memaafkannya dengan syarat meminta maaf secara tertulis dan berjanji tidak akan mengulangi lagi.
Ketua Partai Golkar ini juga menyayangkan tindakan bintang film kelahiran Solo tahun 1942 ini karena menilai tidak menghargai norma umum yang berlaku.
"Kalau saudara Pong merasa kecewa dan ingin menyampaikan aspirasinya di DPR, dia bisa menyampaikannya secara baik-baik dengan menemui pimpinan DPR," katanya.
Kalau dirinya menyampaikan aspirasinya secara baik-baik, katanya, pimpinan DPR akan mendengarkannya.
Priyo juga menyatakan kecewa terhadap petugas pengamaman dalam DPR yang sampai tidak mengetahui ada tamu yang masuk ke dalam komplek parlemen dan membuat coretan grafiti di atap Gedung Nusantara.
Tidak etis
Sementara itu, anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dari Provinsi DKI Jakarta AM Fatwa menyayangkan tindakan aktor Pong Harjatmo."Tindakan tersebut tidak etis dan kurang baik," katanya.
Kalau Pong Hardjatmo merasa kecewa dan akan melakukan aksi, menurut Fatwa , bisa melakukan aksi dengan cara lainnya yang lebih etis, tidak harus dengan cara mencoret-coret.
Usai melakukan aksi tersebut, Pong Hardjatmo dimintai keterangan oleh petugas Pamdal DPR.
Pong Hardjatmo menyatakan, dirinya kecewa terhadap kinerja DPR yang rendah dan masih banyak tugas-tugas yang belum diselesaikan.
"Kalau pimpinan DPR akan memberikan sanksi, saya siap menerimanya," katanya.
(R024/A011)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010
Oom Pong ternyata bukan macan ompong!