Nilai tukar rupiah terhadap dolar naik menjadi Rp8.950-Rp8.960 per dolar dibanding penutupan hari sebelumnya Rp8.975-Rp8.985.
Dirut Finan Corpindo Nusa, Edwin Sinaga di Jakarta mengatakan, faktor positif makin meningkat terhadap pasar uang, karena aksi beli terhadap rupiah terus meningkat.
Masuknya dana asing ke pasar domestik merupakan faktor utama yang mendorong rupiah terus menguat hingga di bawah angka Rp9.000 per dolar, ucapnya.
Menurut dia, pelaku asing makin aktif memburu rupiah, karena mereka optimis dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang makin tinggi.
Pelaku asing yakin ekonomi akan dapat tumbuh di atas enam persen yang merupakan pertumbuhan paling tinggi di antara negara-negara Asia kecuali China dan India, katanya.
Besar dana asing yang masuk pada umum ditempatkan di Surat Utang Negara dan instrumen Bank Indonesia. Namun kenaikan rupiah itu kemungkinan tidak bertahan lama dalam satu dua hari rupiah kemungkinan akan kembali di atas Rp9.000 per dolar, ucapnya.
Apabila rupiah masih di bawah posisi Rp9.000, menunjukkan BI membiarkan kenaikan mata uang Indonesia kepada pasar. Meski BI juga memikirkan kepentingan lain seperti importir, ujarnya.
Menurut dia, apabila BI tidak menahan pergerakan rupiah, maka rupiah akan dapat mencapai Rp8.800 per dolar. "Kita lihat saja dalam perdagangan pekan depan apakah ada reaksi dari BI terhadap pergerakan rupiah," ucapnya.(H-CS/S004)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010