Bupati Kuningan Aang Hamid Suganda kepada wartawan, di Kuningan, Jumat, mengatakan, Desa Manis saat ini relatif sepi dan jalan yang setiap hari padat kini lengang karena warga khawatir bentrok susulan.
"Sebagai kepala daerah kami wajib memberikan rasa aman kepada semua warga Kuningan, kekerasan bukan jalan terbaik menyelesaikan masalah, mari kita secara besama-sama berdialog dan tempuh dengan cara hukum," kata bupati.
Dia mengatakan, masalah di Desa manis Lor bukan kali ini saja terjadi, tetapi setiap datang bulan puasa Ormas Islam berusaha menutup semua kegiatan Jemaat Ahmadiyah.
Dedeh (35), warga desa setempat menuturkan, bentrok Ahmadiyah dengan sejumlah Ormas Islam dari luar kota Kuningan terjadi setiap tahun dan mereka menjadi terbiasa tapi tetap takut.
"Sudah empat hari jendela rumah dan kaca ditutup dengan papan untuk menghidari lemparan batu," katanya.
Dia menambahkan, bentrokan kemarin masih ringan jika dibandingkan tahun lalu, dan paling parah terjadi pada 2007 yang menelan banyak korban dari kedua belah pihak.
"Mudah-mudahan Jumat ini bentrokan tidak terulang kembali, semua aman dan nyaman, permasalahan mari kita selesaikan secara hukum, bukan kekerasan," kata Kapolres Kuningan yang lagi berada di desa itu.
ANT/Y003/AR09
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010