"Bisa dibilang peluang kita dan Arema fifty-fifty. Siapapun bisa jadi juara, tinggal siapa yang paling siap dan diberi keberuntungan oleh Tuhan. Saya dan anak-anak akan berjuang mati-matian dan selebihnya kami pasrahkan saja kepada Tuhan," kata Rahmad, Jumat.
Sriwijaya bertemu Arema di final Piala Indonesia di Stadion Manahan Solo, 1 Agustus 2010.
Menurut Rahmad, jika sudah masuk final maka timnya sudah bisa disebut layak juara.
"Emosi dan motivasi juga akan semakin berlipat untuk menjadi juara. Jelas Sriwijaya FC dan Arema tidak mau menyianyiakan perjuangan berat yang sudah dilakukan itu," ujarnya.
Rahmad tidak mau terperangkap memikirkan hasil akhir dari partai final karena yang terpenting adalah menyiapkan tim sebaik mungkin.
"Hasil akhirnya pasti sudah ditetapkan oleh Tuhan. Tinggal bagaimana usaha kita saja. Yang terpenting para pemain dapat bermain "enjoy" dan tanpa beban, sederhana saja harapan saya," ucap mantan pelatih Persija dan Persipura ini.
Sriwijaya bertekad mencetakkan rekor baru dalam sejarah persepakbolaan Indonesia, menjuarai Piala Indonesia tiga kali berturut-turut.(*)
ANT/F002/AR09
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010