ada sekitar 1.300 jiwa yang terdampak banjir

Gorontalo (ANTARA) - Bencana banjir melanda areal pemukiman dan sawah di tujuh desa di Kabupaten Gorontalo, Rabu, setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut.

Kepala BPBD Provinsi Gorontalo Rusli Nusi mengatakan banjir terjadi mulai pukul 15.00 Wita di Kecamatan Limboto yakni kelurahan Hunggaluwa, Bolihuangga, dan Tenilo, serta Kecamatan Limboto Barat di Desa Haya-haya, Padengo, Yosonegoro, dan Pone.

Air sungai meluap hingga ke jalan raya dan rumah warga, sehingga menghambat akses kendaraan yang melintasi jalan di wilayah tersebut.

"Kondisi saat ini ada sekitar 1.300 jiwa yang terdampak banjir. Petugas BPBD hingga saat ini membantu warga untuk menyedot air dari rumah warga dengan alkon," ujarnya di Gorontalo.

Baca juga: Bencana banjir terjadi 501 kali pada Januari-April 2021

Pihaknya juga melakukan evakuasi dan pendataan warga terdampak bencana tersebut.

Selain itu, ia mengungkapkan ada kerusakan di beberapa areal pertanian akibat banjir tersebut.

Sekitar 50 hektare sawah di Desa Hutabohu, Desa Padengo, dan Desa Haya-Haya Kecamatan Limboto Barat terendam.

Sementara luas sawah yang terendam di Desa Tenilo Kecamatan Limboto seluas 162 hektare, dengan umur tanaman padi berkisar antara 14-30 hari.

"Di Bolihuangga ada 87 hektare sawah terendam dan Hunggaluwa 18 hektare," tambahnya.

BMKG Gorontalo mengeluarkan peringatan dini untuk mewaspadai potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, yang dapat disertai kilat dan angin kencang di sebagian wilayah di Kabupaten Gorontalo, Kabupaten Gorontalo Utara, Kabupaten Bone Bolango, dan Kota Gorontalo.

Baca juga: Hujan lebat diprakirakan guyur sebagian Jawa, Sumatera, dan Kalimantan
Baca juga: Sejumlah provinsi berpotensi hujan lebat disertai angin kencang

Pewarta: Debby H. Mano
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021