Jakarta (ANTARA) - Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Polisi Ady Wibowo mengatakan sebanyak 1.250 personel gabungan TNI, Polri, dan pemerintah kota diterjunkan untuk mengawasi pelaksanaan larangan mudik pada Idul Fitri 1442 Hijriah.
"Kami akan tempatkan dua titik pantau, yakni di Joglo dan Kalideres," kata Ady Wibowo usai gelar pasukan Operasi Ketupat Jaya 2021 di Museum Fatahillah Jakarta Barat, Rabu.
Menurut Ady, dua titik pantau itu mempertimbangkan lokask Jakarta Barat masih dalam satu akulturasi dengan wilayah Kota Tangerang,.
Tak hanya itu, kepolisian juga akan menambah delapan posko pengamanan yang ditempatkan pada lokasi-lokasi rawan pelanggaran protokol kesehatan dan kerumunan massa.
Personel gabungan ini akan memantau di titik-titik yang memiliki potensi pelanggaran protokol kesehatan, seperti mal, pasar, tempat wisata dan lainnya sebagai langkah antisipasi agar tidak ada kerumunan massa.
"Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yang hanya fokus dengan pengaman shalat Idul Fitri. Maka sekarang ini pemantauan fokus kepada mengantisipasi penyebaran COVID-19 yang persentasenya naik pada lebaran tahun lalu," ujar Ady.
Pemerintah meniadakan mudik pada 6-17 Mei mendatang. Jika ada pemudik yang nekat menggunakan kendaraan pribadi maupun angkutan umum akan diberikan sanksi.
"Bagi mereka yang melanggar dapat dikenakan sanksi putar balik ke daerah asal hingga sanksi tilang," tutur Ady.
Gabungan tiga pilar akan memantau di titik pos masing-masing untuk mencegah kerumunan di masa pandemi COVID-19 menjelang Lebaran 1441 Hijriah.
Baca juga: Warga siasati kembali ke Jakarta usai larangan mudik berakhir
Baca juga: Polisi siapkan 77 pospam di tempat wisata hingga pusat ekonomi
Baca juga: DKI sepekan, tumpahan minyak laut hingga larangan mudik
Pewarta: Anisyah Rahmawati/Ganet Dirgantara
Editor: Taufik Ridwan
Copyright © ANTARA 2021