Cilegon (ANTARA News) - Sudah hampir sepekan, Tekad Saputri (22), seorang janda muda asal Kampung Kuantan Sako, Kecamatan Logas Tanah Datar, Kabupaten Kiantan Ciangi, Riau, tidak diketahui keberadaannya sejak ia menumpang kapal Ferry BSP II.
Janda muda anak pasangan Sukiman (67) dan Ny Sutini Binti Samsi (45) itu dinyatakan hilang dalam pelayaran dari Pelabuhan Bakauhuni Lampung ke Pelabuhan Merak, Banten pada Minggu siang (18/7) lalu.
"Saya datang ke pihak kepolisian Sektor Kawasan Pelabuhan (KSKP) Merak, Kota Cilegon, Provinsi Banten ini untuk kedua kalinya," kata Sukiman yang didampingi istrinya, ketika ditemui di KSKP Merak, Jumat dini hari.
Menurut Sukiman, sebelumnya ia datang ke KSKP Merak, sesaat setelah anak perempuannya yang hilang dalam perjalanan bersama ia dan keluarga dengan menumpang kapal Ferry BSP II.
Mereka semula hendak berziarah ke Blora, Jawa Tengah.
"Rombongan berangkat dari Riau menggunakan mobil pribadi Panther pada Minggu siang 18 Juli, tiba di Pelabuhan Bakauhueni pada Selasa malam atau dua hari kemudian, kemudian melanjutkan perjalanan dengan kapal ferry BSP III," jelas dia.
Namun beberapa menit sebelum kapal BSP III akan sandar di Pelabuhan Merak, Rabu pagi (21/7) pukul 04 00 WIB, Tekad Saputri yang sudah dikaruniai satu putri bernama Lola (7 tahun) hasil pernikahannya dengan Matsaito (alm), turun dari mobil untuk buang air kecil di toilet.
"Namun sampai semua penumpang serta mobil sudah turun dari kapal, dan sampai kapal itu sudah mau berangkat lagi, anak saya tidak ditemukan. Padahal, semua kru kapal sudah berupaya melakukan pencarian," ujarnya.
Sadar anak perempuannya tidak ditemukan, maka ia langsung melaporkan ke pihak KSKP Merak.
"Waktu kejadian hilang pada minggu lalu, setelah selesai melapor ke kantor KSKP Merak, siangnya pada pukul 11 00 WIB, kami melanjutkan perjalanan ke Blora, dengan harapan Tekad Saputri akan ditemukan di Blora. Ternyata, setelah dicari dan meminta bantuan orang pintar anak saya tidak ditemukan juga," ceritanya.
Ditanya mengenai ciri-ciri anak perempuanya itu, dengan terbata-bata Sukiman mengungkapkan bahwa Saputri bertinggi badan sekitar 150 cm, rambut tipis sebahu, menggenakan baju panjang sampai paha, motif garis-garis hitam dan oranye, jaket warna coklat, memakai sendal jepit, serta membawa kain batik yang diikatkan di bagian perut.
"Anak saya itu setelah ditinggal suaminya meninggal, memnag mengalami gangguan jiwa. Tujuan kami membawa Tekad Saputri ke Blora itu memang ingin dilakukan pengobatan agar sembuh," terangnya.
Kapolsek KSKP Merak, AKP Idrus Madaris, membenarkan telah menerima laporan orang hilang atas nama pelapor Ny Sutini pada Rabu 21 Juli lalu.
"Kami sudah melakukan pencarian di atas kapal BSP III, namun belum ditemukan. Kita juga sudah melakukan koordinasi dengan semua jajaran kepolisian," terangnya.
(ANT-152/A026/S026)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010