Jakarta (ANTARA) - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita optimistis bahwa pertumbuhan industri kian positif setelah melalui pertumbuhan negatif pada kuartal I/2021 yakni minus 0,71 persen.
“Kami sangat optimistis bahwa kuartal I/2021 ini merupakan kuartal terakhir bagi industri manufaktur yang pertumbuhannya negatif. Ke depan kami sangat optimis bisa tumbuh positif seiring dengan meningkatnya aktivitas ekonomi,” kata Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita pada konferensi pers virtual bertajuk “Perkembangan dan Upaya Pemulihan Ekonomi Nasional” di Jakarta, Rabu.
Menurut Menperin, terdapat beberapa indikator yang membangkitkan optimisme pertumbuhan manufaktur nasional, di antaranya terdapat beberapa sektor industri yang tumbuh positif secara konsisten hingga kuartal I/2021.
Di antaranya yakni industri kimia, farmasi, dan obat tradisional yang tumbuh 11,46 persen; industri furnitur tumbuh 8,04 persen; industri logam dasar naik 7,71 persen; industri karet, barang dari karet, dan plastik naik 3,84 persen; serta industri mesin dan perlengkapan 3,22 persen.
Baca juga: Menperin prediksi industri logam dasar tumbuh 3,54 persen tahun ini
Kemudian, industri makanan dan minuman (mamin) yang tumbuh 2,45 persen. Angka tersebut dinilai jauh dari pertumbuhan industri mamin pada kondisi normal yang dapat melampaui pertumbuhan ekonomi.
Rendahnya pertumbuhan industri makanan dan minuman tersebut dinilai akibat dari rendahnya daya beli masyarakat untuk belanna akibat pandemi COVID-19 yang masih terjadi.
Menperin juga mengatakan, industri nonmigas masih menjadi penggerak ekonomi nasional yang kontribusinya mencapai 17,91 persen pada kuartal I/2021, di mana angka tersebut lebih tinggi dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya yakni 17,86 persen.
Baca juga: Kemenperin: Produksi sabun naik, dongkrak industri kosmetik tumbuh
Selain itu, Purchasing’s Manager Index (PMI) manufaktur RI yang pada April berada pada angka 54,6 juga menunjukkan bahwa manufaktur nasional semakin agresif dan ekspansif.
“Utilisasi manufaktur pada Maret sebesar 61,30 persen yang terus meningkat dibandingkan beberapa bulan sebelumnya juga semakin baik,” ungkap Agus.
Terakhir, indikator yang menumbuhkan optimisme adalah investasi sektor industri pada Januari-Maret 2021 yang mencapai Rp88,3 triliun atau naik 37,97 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
“Ini yang berkontribusi cukup besar adalah industri logam, mesin dan elektronik, juga masih kimia farmasi,” pungkas Menperin.
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2021