Jakarta (ANTARA News) - Permintaan fuel pump berbagai jenis mobil Toyota meningkat sekitar 30 persen pada dua bulan terakhir, karena kerusakan pada komponen tersebut yang ditengarai akibat rendahnya mutu bensin.
"Sebagian besar permintaan (`fuel pump`) berasal dari Avanza, dan sebagian besar pembelian di Jakarta," kata GM Pemasaran PT Toyota Astra Motor (TAM) Widyawati, ketika ditemui di sela-sela Indonesia International Motor Show (IIMS), di Jakarta, Kamis.
Namun Widyawati tidak menyebutkan angka persis kenaikan penjualan fuel pump atau pompa bensin kendaraan bermotor roda empat tersebut. Yang pasti, kata dia, terjadi kenaikan permintaan dalam dua bulan terakhir.
"Baru dua bulan ini, terjadi lonjakan permintaan fuel pump sampai 30 persen," katanya.
Ia membantah anggapan bahwa komponen fuel pump menurun mutunya sehingga terjadi kerusakan. "Kalau komponennya yang jelek, mengapa kerusakan terjadi pada beberapa jenis mobil pada beberapa merek kendaraan," katanya.
Masalah kerusakan pompa bensin pada mobil, juga terjadi pada beberapa jenis dan sejumlah merek kendaraan, termasuk Honda Jazz, Swift Suzuki, dan lain-lain.
Widyawati mengatakan, mutu pompa bensin pada mobil tersebut sudah sesuai standar global, meskipun ada yang dibuat di dalam dan luar negeri. "Itu tergantung jenis mobilnya," kata dia.
Ia mencontohkan Toyota Avanza yang dirakit Indonesia, pompa bensinnya buatan lokal. Sedangkan sedan Toyota Vios termasuk Limo untuk taksi, dirakit di Thailand, sehingga pompa bensin mobil itu dari negara tersebut.
"Untuk kendaraan yang masih dalam garansi, kami melakukan penggantian secara gratis," katanya.
Beberapa hari lalu, kata dia, Grup Astra yang memegang merek mobil antara lain Toyota, Daihatsu, Isuzu, Nissan Diesel, dan Peugeout, telah melakukan pertemuan dengan Pertamina sebagai pemasok bahan bakar minyak, untuk mencari solusi dari maraknya kerusakan pompa bensin mobil dalam dua bulan terakhir.
"Mungkin saja bensin dari Pertamina sudah bagus, tapi dalam distribusinya ke berbagai pom bensin terjadi `gangguan` yang merusak mutu bensin," katanya.
(R016/B010)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010