Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu menyatakan bahwa nilai ekspor Indonesia hingga Mei tahun ini mencapai 50 miliar dolar AS atau naik 30 persen dibanding periode sama tahun lalu.

"Angka 50 miliar dolar itu bukan sampai semester satu ya, itu angka penjualan dari Januari hingga Mei 2010," kata Mari Elka Pangestu usai menyaksikan penandatanganan kerjasama Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) dengan Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) dan Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) di Jakarta, Kamis.

Angka tersebut menurut Mendag, tumbuh 30 persen dibanding periode sama 2009 lalu. Secara year on year angka tersebut mencapai 13 persen, jauh di atas target yang hanya tujuh persen.

Mayoritas ekspor masih berupa produk sektor pertambangan, minyak sawit mentah (CPO), alas kaki, tekstil dan produk tekstil, elektronik, serta kertas.

"Ekspor sepatu sejauh ini tumbuh 20 persen, sedangkan TPT tumbuhh 10 persen," ujar Mari.

Adanya fasilitas pendanaan dengan bunga rendah dari Eximbank China melalui LPEI ia yakin ekspor produk ke China akan meningkat, seiring dengan peningkatan daya saing produk.

Sebelumnya Indonesia Eximbank atau Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) dilaporkan akan menyalurkan kredit 100 juta dolar AS kepada industri alas kaki serta tekstil dan produk tekstil di tanah air.

Dana yang diperoleh dari Eximbank China itu disalurkan dengan bunga lebih rendah dari bank komersial.

Direktur Eksekutif LPEI, I Made Gde Erata, menjelaskan bahwa kredit berbunga rendah yang diberikan kepada industri untuk memfasilitasi peremajaan mesin atau permodalan lainnya tersebut jaminannya terbatas pada kontrak yang ditandatangani secara business to business (B to B).

(V002/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010