Kubu Raya (ANTARA News) - Pembangunan landas pacu (runway) baru di bandara Supadio, Pontianak, Kalimantan Barat, dengan panjang 3.000 meter dan lebar 45 meter, masih terhambat oleh pembebasan lahan.

"Masih ada kekurangan sekitar 20 hektar dan saat ini masih diusahakan proses pembebasan lahannya," kata Ketua Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Kalimantan Barat, Mulyadi, Kamis.

Jika runway baru ini bisa diselesaikan, katanya, maka pesawat berbadan besar seperti Boeing 747 dan Airbus 330 bisa mendarat di bandara itu.

Saat ini, panjang runaway Bandara Supadio hanya 2.500 meter dengan lebar 30 meter.

Dijelaskannya, sebagai Bandara Internasional, pelayanan yang ada di Supadio jelas masih belum maksimal. Salah satu contoh, runaway yang ada saat ini jelas tidak memungkinkan untuk masuknya pesawat berbadan besar seperti Bandara bertaraf Internasional lainnya.

Terlebih bandara ini masuk dalam 12 border airport yang ada di Indonesia. Bandara Supadio, juga menjadi tempat persinggahan pesawat dari luar seperti Malaysia, Brunai Darussalam dan beberapa negara lainnya.

Untuk mengantisipasi permasalahan lahan ini, Komisi C DPRD Kalbar sudah melakukan rapat kerja dengan dinas perhubungan Kalbar, dan saat ini Dishub Kalbar sedang mengusahakan proses pembebasan lahan untuk pengembangan terminal dan run away bandara Supadio.

"Tinggal kita lihat kenyataan yang ada, pembangunan run away baru ini sudah berjalan dan pembangunannya memerlukan anggaran Rp 500 miliar dan menggunakan alokasi dana dari system multy years. Ditargetkan tahun 2012 nanti pembangunan run away ini bisa terlaksana," jelas Mulyadi.

Untuk pengadaan lahan ini bisa diambil alih oleh Pemprov, namun harus berkoordinasi dengan Pemkab Kubu Raya, mengingat keberadaan bandara Supadio ini berada di wilayah Kubu Raya. Nanti akan kita lihat perkembangan berikutnya. Jika pemkab Kubu Raya ingin berperan aktiv dalam upaya pembebasan lahan ini, jelas akan sangat membantu sekali.

"Sedangkan untuk pengembangan terminal bandara Supadio akan dilakukan oleh PT Angkasa Pura II dan Pemprov Kalbar. Saat ini, desainnya sedang di kerjakan oleh PT AP II pusat. Tinggal menunggu desain tersebut selesai, baru pengembangannya akan dilaksanakan," ujarnya.

Terpisah, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Kubu Raya, Gandhi Setya Graha mengungkapkan, pengembangan terminal bandara Supadio ini merupakan tanggung jawab dari Pemprov Kalbar. Diakui Gandhi, sejauh ini, Pemkab Kubu Raya memang sudah mendengar rencana pembangunan runaway dan pengembangan terminal di bandara Supadio. Namun, sampai sejauh ini Pemkab Kubu Raya masih belum pernah dilibatkan dalam perencanaan pembangunannya.

"Kalau memang kita diajak untuk terlibat, tentu kita bisa mencari solusi bersama, baik untuk pembebasan lahan, maupun rencana pengembangan bandara lainnya," ujar Gandhi.
(U.ANT-089/B012/P003)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010