toko kelontong telah menjadi sandaran bagi enam juta keluarga di Indonesia
Jakarta (ANTARA) - Komunitas toko kelontong, SRC (Sampoerna Retail Community) mengkampanyekan #DekatBerdampak untuk menggerakkan pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dalam menghadapi ketidakpastian akibat pandemi COVID-19.
Komisaris PT SRC Indonesia Sembilan (SRCIS), M. Arsjad Rasjid P.M dalam keterangan tertulis, di Jakarta, Selasa, menjelaskan toko kelontong menjadi warisan budaya yang sangat dekat dengan masyarakat Indonesia sejak ratusan tahun lalu, termasuk toko kelontong SRC.
"Selama itu pula toko kelontong SRC hadir dan berdampak bagi kehidupan masyarakat. Tidak hanya sekadar transaksi jual beli, toko kelontong juga menyimpan kisah dan memori yang terus terekam lewat kehadirannya di sekitar tempat tinggal," kata Arsjad.
Arsjad optimis kampanye ini mampu menggerakkan ekonomi baik di daerah bahkan nasional.
“Kampanye ini berfilosofi toko kelontong SRC hadir di tengah kita dan menciptakan dampak berkesinambungan (multiplier effect) bagi masyarakat sekitarnya. Dampaknya nyata bagi masyarakat dari zaman ke zaman, khususnya dalam pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari," katanya.
Baca juga: LinkAja - SRC kerjasama perluas ekosisitem digital toko kelontong
Hal itu membuktikan, lanjut dia, mereka turut membangun kehidupan masyarakat, sekaligus menjadi wadah bagi para pedagang kelontong untuk meningkatkan penghasilan dan berperan serta dalam menggerakkan ekonomi daerah yang pada akhirnya berkontribusi pada perekonomian nasional.
"Banyak cerita dan kisah bagaimana toko kelontong menjadi tumpuan bagi keluarga. Walaupun kecil, toko kelontong telah menjadi sandaran bagi enam juta keluarga di Indonesia dan membawa dampak kepada setiap rumah,” kata Arsjad.
Sementara, tambahnya, selama 12 tahun SRC sebagai bagian dari pelaku UMKM di Indonesia juga turut serta mengoptimalkan kehadiran dan peran toko kelontong bagi kehidupan masyarakat.
Omzet toko
Direktur PT SRC Indonesia Sembilan (SRCIS) Rima Tanago menjelaskan dalam paparan hasil survei kerja sama SRC dengan lembaga survei tahun lalu, omzet toko SRC berkontribusi sebesar Rp69,3 trilyun per tahun terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) ritel nasional.
Hasil survei menunjukkan perubahan positif oleh pemilik toko SRC terhadap kenaikan transaksi penjualan hingga 58 persen dan omzet yang meningkat hingga 54 persen setelah bergabung dengan SRC.
Baca juga: Komunitas toko kelontong dukung UMKM produktif saat pandemi COVID-19
Bahkan, tercatat sebanyak 84 persen pemilik toko SRC mendapatkan sumber penghasilan utamanya dari SRC.
Kementerian Koperasi dan UKM sebelumnya telah menyiapkan rancangan peta jalan pengembangan koperasi dan UMKM masa depan di 2021-2024 agar jadi acuan bagi seluruh koperasi dan UMKM, termasuk toko kelontong untuk bangkit, naik kelas dan memberikan dampak signifikan kepada masyarakat luas.
Pewarta: Ganet Dirgantara
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2021