Jakarta (ANTARA) - Program Merdeka Belajar untuk mentransformasi pendidikan yang digulirkan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim mendapat pujian dari banyak pihak.

Siaran pers Kemdikbudristek yang diterima di Jakarta, Selasa, merangkum pujian sejumlah pihak terhadap program Merdeka Belajar, termasuk dari Presiden Joko Widodo.

"Peran guru dan sekolah saat ini lebih sebagai fasilitator pendidikan untuk memfasilitasi merdeka belajar dari anak didiknya,” ujar Presiden Joko Widodo.

Presiden mengatakan layanan pendidikan berbasis daring muncul dimana-mana sehingga akses pembelajaran dapat diperoleh dari berbagai sumber. Hal itu sebagai jawaban dan menunjukkan bahwa pembelajaran jarak jauh menjadi sebuah kebutuhan dan keniscayaan. Pandemi telah mengakselerasi secara cepat penggunaan teknologi pendidikan.

Kebijakan Merdeka Belajar yang diusung Kemendikbudristek telah berjalan selama satu setengah tahun. Selama periode tersebut, telah lahir 10 program dalam kebijakan Merdeka Belajar.

Program tersebut bertujuan untuk memberikan suasana belajar yang bahagia dan lebih baik bagi murid maupun para guru. Program tersebut dinilai menjadi salah satu terobosan dan inovasi untuk berpikir serta berekspresi yang bertujuan memerdekakan guru dan siswa.

Presiden pun mengimbau dilakukannya perencanaan dan respons yang cepat dalam mengantisipasi berbagai perkembangan akibat disrupsi yang kini mengubah situasi dunia.

Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Lestari Moerdijat, menilai program Merdeka Belajar harus digaungkan dengan melakukan sejumlah penyesuaian dengan perkembangan kondisi pandemi yang dihadapi saat ini.

Gagasan dan gerakan Merdeka Belajar sebaiknya difokuskan kepada beberapa isu seperti infrastruktur dan teknologi; kebijakan, prosedur dan pendanaan; kepemimpinan, masyarakat dan budaya; serta kurikulum, pedagogi dan asesmen.

"Empat fokus program itu harus segera mendapat prioritas, terutama dalam mendorong proses belajar yang produktif dan berkesinambungan,” kata Lestari.

Wakil Ketua Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat, Agustina Wilujeng Pramestuti, menyatakan harapan dari momentum Hardiknas 2021 adalah suksesnya program Merdeka Belajar, Kampus Merdeka dan Pelajar Pancasila.

"Semoga menjadi titik awal keberhasilan pembangunan karakter generasi muda dalam mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berbhineka tunggal ika,” harap Agustina. (INF)

Baca juga: Kemendikbudristek lakukan transformasi melalui Merdeka Belajar
Baca juga: Merdeka belajar dan kepastian pendidikan
Baca juga: Mendikbudristek Nadiem paparkan empat prioritas peningkatan pendidikan
Baca juga: Merdeka belajar-kampus merdeka SDM unggul

Pewarta: Indriani
Editor: Arief Mujayatno
Copyright © ANTARA 2021