London (ANTARA News) - Indonesia dan Jerman mengembangkan kerja sama investasi di bidang industri kelapa sawit dengan ditandatanganinya nota kesepahaman oleh perusahaan Jerman Ferrostal AG, PT Perkebunan Nusantara III dan PT Nusantara Bio Energy di Berlin, Rabu.
Penandatanganan kerja sama itu dilakukan Presiden Direktur PTP Nusantara III Amri Siregar, anggota Dewan Eksekutif Ferrostaal AG Stephan Reimelt, dan Presiden Direktur PT Nusantara Bio Energy, Sabri Basyah di KBRI Berlin.
"Counsellor" Pensosbud KBRI Berlin Agus Priono dalam keterangan persnya mengatakan bahwa acara penandatanganan tersebut disaksikan oleh Dubes RI di Berlin, Eddy Pratomo dan dihadiri oleh perwakilan ketiga perusahaan dan staf KBRI Berlin.
Penandangananan nota kesepahaman kerja sama industri itu untuk mengembangkan kerja sama investasi di bidang industri berbasis minyak kelapa sawit secara terintegrasi mencakup bio diesel, "surfactant", "beta carotene" dan "fatty alcohol".
Dikatakan, tahap awal dalam rangka implementasi nota kesepahaman akan dilakukan studi kelayakan bersama, kemudian akan dikembangkan ke arah pembentukan "executive joint operation" atau "joint venture company".
Proyek tersebut akan dilakukan di Sei Mangkei, Sumatera Utara, dengan target luas areal awal 104 hektare dan dapat dikembangkan menjadi 3.000 hektare.
Studi kelayakan mencakup diantaranya evaluasi teknologi dan proses produksi, presentasi konsep teknologi, serta model pendanaan dan penilaian ekonomi terhadap konsep yang diajukan.
Dubes RI di Berlin Eddy Pratomo dalam sambutannya menyampaikan sekilas kondisi industri kelapa sawit saat ini beserta berbagai tantangannya, khususnya terkait dengan isu-isu lingkungan.
Dubes juga mengemukakan bahwa penandatanganan ini mempunyai makna penting karena bukan hanya menyangkut masalah pengembangan investasi, namun juga menunjukkan bahwa industri yang dikembangkan tidak bertentangan dengan isu-isu lingkungan yang menjadi topik hangat dunia saat ini.
Terlebih lagi, pengembangan kerja sama di bidang industri kelapa sawit tersebut dilakukan dengan mitra perusahaan besar dari negara maju seperti Jerman yang sangat peduli dengan masalah lingkungan.
Sementara itu Presiden Direktur PTP Nusantara III secara khusus menyampaikan prospek yang sangat baik dari kerja sama tersebut karena disamping meningkatkan nilai tambah dari produk kelapa sawit, juga akan meningkatkan kesejahteraan petani.
Selain itu, katanya, dalam rangka menepis keraguan pihak-pihak di luar negeri, khususnya Jerman yang mempertanyakan dampak terhadap lingkungan dari pengembangan industri tersebut.
Ferrostaal AG merupakan perusahaan besar Jerman yang telah menamamkan investasinya di lebih dari 60 negara dengan kompetensi utama di bidang kontraktor umum di berbagai sektor antara lain industri petrokimia, gas, pembangkit listrik, energi surya, pulp dan kertas, serta "bio-fuel".(*)
(U-ZG/R009)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010