Tenaga terampil sangat diperlukan seiring dengan pertumbuhan dunia industri dan dunia usaha

Jakarta (ANTARA) - Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti mendorong dinas pendidikan mengembangkan pendidikan vokasi untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM).

"Tenaga terampil sangat diperlukan seiring dengan pertumbuhan dunia industri dan dunia usaha. Peran Pemda, dalam hal ini dinas pendidikan, diperlukan untuk menciptakan SDM yang unggul di daerah," ujar AA LaNyalla Mahmud Mattalitti dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa.

Ia menilai pendidikan vokasi akan melahirkan tenaga-tenaga terampil dan ahli.

LaNyalla juga menyoroti stigma di dunia usaha bahwa pendidikan vokasi hanya ada di sekolah menengah kejuruan (SMK).

Baca juga: Jelang Idul Fitri, La Nyalla: Waspada pangan berzat kimia berbahaya

Menurutnya, hal ini menjadi tantangan bagi pemerintah untuk memperbaiki sistem pendidikan ketrampilan di sekolah menengah atas (SMA).

Lulusan Universitas Brawijaya Malang itu menambahkan ada sejumlah cara yang bisa dilakukan untuk menjawab tantangan perlunya pendidikan ketrampilan di sekolah umum. Seperti dengan memberikan materi pelajaran yang khusus terhadap bidang-bidang tertentu.

"Pengembangan pendidikan vokasi di sekolah umum seperti SMA dapat dikolaborasikan melalui pengembangan kurikulum muatan lokal dan internasional, yakni mata pelajaran khusus yang berorientasi pada sisi pragmatis seperti keterampilan khusus agar anak memiliki bekal memasuki dunia kerja," paparnya.

LaNyalla juga meminta dukungan dari Kemendikbud-Ristek untuk memberi perangkat infrastruktur untuk mengembangkan pendidikan vokasi di SMA.

Baca juga: Ketua DPD ajak kaum buruh bantu pemerintah atasi pandemi

"Tenaga pengajar profesional atau guru yang terlatih dan terdidik mengajar keterampilan khusus harus disiapkan. Itu harus menjadi perhatian yang serius pemerintah pusat juga," katanya.

Ketua Dewan Kehormatan Kadin Jatim ini berharap adanya peningkatan kerja sama antara Dinas Pendidikan dan dunia industri dan dunia usaha. Program magang bagi siswa SMA dinilai perlu menjadi pertimbangan.

"Harapannya adalah agar generasi muda kita memiliki pengalaman belajar langsung melalui objek nyata sebelum benar-benar terjun ke dunia pendidikan," katanya.

LaNyalla pun memberi apresiasi kepada Pemprov Jawa Timur, yang pada peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), menekankan komitmennya untuk terus mengembangkan pendidikan vokasi.

Tak hanya di SMK, Pemprov Jatim juga akan mengembangkan pendidikan vokasi di SMA dan Sekolah Luar Biasa (SLB).

Baca juga: Ketua DPD: Permendikbud kekerasan seksual lindungi generasi muda

"Saya mendukung Pemprov Jatim yang memiliki program khusus pendidikan vokasi di luar SMK. Ini artinya Jatim sudah sadar betul bahwa setiap siswa pendidikan menengah membutuhkan modal keterampilan. Apalagi menurut Dispendik Jatim, sebanyak 67 persen lulusan SMA tidak melanjutkan ke perguruan tinggi," urainya.

LaNyalla mengatakan, langkah Pemerintah provinsi Jawa Timur perlu ditiru daerah lain.

"Salah satu upaya yang harus dilakukan pemda untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat adalah melalui pendidikan. Melalui peningkatan pendidikan vokasi, daerah akan bertambah maju dan diperhitungkan," ujarnya.

Baca juga: LaNyalla dukung kolaborasi BPJPH dan LIPI dalam penguatan produk halal

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2021