Jakarta (ANTARA News) - Penulis, pakar etika bermasyarakat dan pemerhati sosial budaya, Asti Kleinstuber membukukan keindahan enam Istana Kepresidenan RI dalam buku berjudul "Istana-Istana Kepresidenan di Indonesia".

"Tujuan saya membukukan mengenai istana juga agar masyarakat Indonesia bisa mengetahui apa yang ada di Istana," kata penulis kelahiran Jakarta 1952 itu dalam peluncuran buku di Museum Nasional, Jakarta, Selasa.

Dia mengaku tertarikan membukukan istana-istana tersebut karena melihat banyak sejarah tentang kebangkitan Indonesia yang tersimpan di sana.

Keenam istana itu adalah Istana Merdeka, Istana Negara, Istana Bogor, Istana Cipanas, Istana Yogyakarta, dan Istana Tapaksiring.

Asti membutuhkan waktu tiga tahun untuk merampungkan buku setebal 328 halaman berisi dua bahasa itu, Indonesia dan Inggris.

"Selama pembuatan buku ini saya merasakan sangat sulit menembus istana karena harus melalui lika-liku birokrasi yang sangat ketat," kata Asti.

Dia mengaku sangat terkesan dengan Istana Bogor karena sangat terawat dan banyak benda sejarah yang tersimpan baik di dalamnya.

"Karena memang rumah tua, auranya berbeda. Banyak hal yang aneh seperti pintu tiba-tiba terkunci," katanya seraya mengaku mengalami pengalaman aneh selama membuat buku itu.

Hudori, editor buku tersebut, mengatakan membukukan Istana-istana kepresiden bukan yang pertama baginya, karena sebelumnya pernah membuat buku mengenai istana semasa Presiden Suharto dan saat Megawati menjadi presiden.

"Sebelumnya memang sudah ada yang membukukan mengenai istana, tapi dengan cita rasa masing-masing yang mungkin ada kepentingan," kata Hudori.

Menurut dia, "Istana-Istana Kepresidenan di Indonesia" merupakan buku yang independen karena pertama kalinya dibuat murni oleh orang luar istana dan tanpa biaya negara.

Sukmawati Soekarnoputri, putri bungsu Presiden Soekarno yang hadir pada peluncuran buku tersebut, mengungkapkan kegembiraannya atas hadirnya buku itu.

Ia menguraikan bahwa dari enam istana tersebut, Istana Tampaksiring adalah satu-satunya istana yang dibangun dengan arsitektur asli hasil pemikiran Soekarno.

Buku yang sebagian besar berisi tulisan dengan foto-foto bercita rasa seni tinggi dijual seharga Rp 940.000 per buah.(*)

D016/s018/AR09

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010