Jakarta (ANTARA News) - Menko Perekonomian Hatta Rajasa menjelaskan pemerintah menargetkan total perdagangan Indonesia-Turki hingga 5 miliar dolar AS, sebagai tindak lanjut kedatangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke Turki pada akhir Juni 2010.
"Ini follow up dari kunjungan Presiden ke Turki, yang menyepakati kita akan meningkatkan perdagangan sampai lima miliar dolar AS dari yang sekarang hampir dua miliar dolar AS," ujarnya di Jakarta, Rabu.
Hatta juga menjelaskan, hari ini, pengusaha Turki juga telah datang ke Indonesia untuk meningkatkan investasinya ke Indonesia.
"Mereka siap untuk masuk ke sektor-sektor yang kita sepakati seperti pangan, dsb," ujarnya.
Sementara itu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sewaktu kunjungan kenegaraan ke Turki mengatakan, target peningkatan volume perdagangan menjadi 5 miliar dolar AS diyakini dapat dipenuhi mengingat hubungan ekonomi yang sudah berjalan saat ini.
"Kami juga mengundang investor dari Turki untuk berinvestasi dalam berbagai bidang antara lain geothermal, perdagangan, ekonomi dan semua bidang lainnya," tegas Presiden.
Presiden Turki Abdullah Gull mengatakan sangat optimis bahwa target perdagangan sebesar 10 miliar dolar AS dapat tercapai pada 2014-2015.
"Indonesia bukan hanya negara dengan penduduk muslim terbesar, namun juga negara yang memiliki kekayaan alam serta berpotensi secara ekonomi. Target perdagangan dari 5 miliar dolar AS saya bahkan berkeyakinan dapat tumbuh menjadi 10 miliar," kata Presiden Gull.
Presiden Gull mengatakan, saat ini maskapai penerbangan Turki juga membuka penerbangan dari Jakarta menuju Istanbul dan demikian juga sebaliknya sehingga bisa menjadi pintu gerbang masyarakat Asia ke Eropa dan demikian juga sebaliknya.
Lebih jauh, Presiden Gull mengatakan meski saat ini ada kerjasama visa antara kedua negara, yang mana ke depan akan ditingkatkan menjadi bebas visa kunjungan bagi kedua negara guna mendorong kunjungan dari masing-masing negara
Seusai pertemuan bilateral antara kedua pemimpin negara, juga telah dilakukan penandatanganan kerjasama di bidang politik, infrastruktur, energi, turisme, industri pertahanan, industri kecil dan menengah, kebudayaan, transportasi, tenaga kerja, program bersama peningkatan investasi dan program pertukaran berita antara TVRI dengan televisi Turki.
Pertemuan waktu itu, juga diikuti oleh kurang lebih 800 perusahaan Turki dan dihadiri 22 pengusaha Indonesia.(*)
(ANT/R009)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010