"Pemindai sidik jari bukanlah satu-satunya solusi. Manajemen pimpinan dan masalah kinerja sekjen juga menjadi hal yang harus diperbaiki," kata Ketua Fraksi PKS Mustafa Kamal, di Jakarta, Rabu.
Sejumlah pihak mengusulkan sistem absensi di DPR menggunakan pemindai sidik jari untuk menghindari ketidakhadiranan anggota DPR.
"Dengan alat canggih pemindai sidik jari tidak akan ada istilah titip absen, kecuali jarinya dititipkan," kata Mustafa.
Mustafa menjelaskan berdasarkan pengalaman selama ini, banyak anggota dewan yang seringkali harus menghadiri dua rapat pada waktu bersamaan.
"Nah bagaimana cara menghadiri dua rapat dalam satu waktu?" kata Mustafa.
Selain itu,kata dia, seringkali undangan atau pemberitahuan rapat mengalami keterlambatan atau hanya selang satu hari sebelum pelaksanaan.(*)
J004/s018/AR09
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010