Saham Hong Kong ditutup untung, ikuti pemulihan dari pandemi

Hong Kong (ANTARA) - Saham Hong Kong ditutup lebih tinggi pada hari Selasa, dengan saham energi memimpin kenaikan di tengah tanda-tanda pemulihan dari pandemi Virus Corona ketika ekonomi utama di seluruh dunia dibuka kembali.

Indeks Hang Seng ditutup naik 199,60 poin, atau 0,7persen, pada 28.557,14, mengakhiri penurunan dua sesi berturut-turut. Indeks Hang Seng China Enterprises naik 0,49 persen menjadi 10.765,72.

Sub-indeks saham energi Hang Seng naik 2,3 persen, sedangkan sektor TI naik tipis 0,05 persen, sektor keuangan naik 0,78 persen dan sektor properti naik 0,52 persen. Indeks teknologi naik 0,68 persen.

Harga minyak naik pada awal perdagangan, didukung karena lebih banyak negara bagian AS yang melonggarkan penguncian dan Uni Eropa berusaha menarik lebih banyak wisatawan. Namun, minyak mentah kemudian membalik kenaikan di tengah kekhawatiran atas permintaan bahan bakar di India karena kasus COVID-19 melonjak.

Baca juga: Bursa Eropa naik di awal perdagangan, terkerek saham pertambangan

Kinerja positif Hang Seng datang setelah indeks turun sekitar 1.000 poin selama dua sesi terakhir, tetapi investor tidak terlihat mengejar pasar, kata para pedagang.

Pasar keuangan dan bursa berjangka China tutup pada 1-5 Mei karena libur Hari Buruh.

Peraih kinerja terbaik di Hang Seng adalah China Petroleum & Chemical Corp, yang naik 4,08 persen, sedangkan pecundang terbesar adalah China Construction Bank Corp, yang turun 0,82 persen.

Di seluruh wilayah, indeks saham MSCI Asia kecuali Jepang menguat 0,16 persen.

Saham-H dengan gain tertinggi adalah China Petroleum & Chemical Corp, naik 4,08 persen, diikuti oleh ENN Energy Holdings Ltd, naik 3,27 persen, dan ANTA Sports Products Ltd, naik 3,11 persen.

Tiga penurunan persentase saham-H terbesar adalah Baidu Inc, yang turun 1,47 persen, Hansoh Pharmaceutical Group Company Ltd, yang turun 1,03 persen, dan China Construction Bank Corp, turun 0,82 persen.

Baca juga: Saham Hong Kong berakhir turun lebih dari 1 persen