Semarang (ANTARA News) - Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Hajriyanto Tohari mengatakan, Jakarta sudah tidak memungkinkan lagi ditata ulang, sehingga pemindahan ibu kota negara hanya untuk jangka panjang Indonesia.
"Berbagai persoalan yang terjadi di Jakarta sudah tidak mungkin diselesaikan, karena sudah tidak ada solusinya," kata Hajriyanto pada seminar bertajuk "Indonesia di Persimpangan Jalan", di Semarang, Rabu.
Menurutnya, melihat keperluan objektif yang tidak terelakkan, maka gagasan lama ini harus diwujudkan.
Ia mengungkapkan, wacana memindah ibu kota negara ke Palangkaraya, Kalimantan Tengah, mencuat semasa kepemimpinan Presiden Soekarno.
Dia menilai wacana itu memerlukan konsensus politik nasional dan pengkajian sungguh-sungguh dengan mempertimbangkan berbagai hal.
Ia mengungkapkan, Jakarta sebagai pusat ekonomi nasional sudah tidak mendukung sebagai pusat pemerintahan.
"Seharusnya, pusat perekonomian tidak menjadi satu dengan pusat pemerintahan, seperti di berbagai negara maju," kata politikus Partai Golkar itu.
Selain itu, lanjut dia, pemindahan ibu kota negara ini mau tidak mau harus berada di luar Pulau Jawa.
"Kalau benar pindah ke luar Jawa, maka akan berdampak positif terhadap integrasi nasional," katanya.(*)
I021/s018/AR09
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010