Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan Bursa Efek Indonesia masih sulit mendekati angka 3.100 poin, karena pelaku pasar masih hati-hati membeli saham melihat bursa Wall Street cenderung menentu, akibat laporan emiten ada yang positif dan negatif.

Meski Wall Street tak menentu Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) masih dapat naik 0,29 atau 8,862 poin menjadi 3.049,590 dan indeks LQ-45 bertambah 2,279 poin menjadi 590,088.

Analis Valas, Alfiansyah di Jakarta, mengatakan, indeks BEI memang agak sulit untuk mencapai angka 3.100 poin, karena faktor eksternal masih tak menentu.

Gejolak ekonomi global yang masih belum pasti merupakan faktor utama pergerakan indeks BEI belum dapat mencapai angka 3.100 poin, katanya.

Alfiansyah mengatakan, indeks BEI sejak dua hari lalu masih berkisar di level 3.030-3.050 poin, yang suatu turun dan naik, padahal indeks diperkirakan pada pekan ini akan dapat menembus angka 3.100 poin.

Hal ini disebabkan pelaku pasar khususnya asing masih memfokuskan perhatian pada isu eksternal yang cenderung tak menentu, ucapnya.

Saham-saham murah yang mengalami kenaikan BRI naik Rp100 menjadi Rp10.100, saham Bukit Asam naik Rp50 menjadi Rp2.125 dan saham Jasa Marga naik Rp100 menjadi Rp2.400 dengan volume sebanyak 18,25 juta senilai Rp43,70 miliar.

Kemudian sahm Astra Internasional bertambah rp650 menjadi Rp51.150, saham United Tractor menguat Rp150 menjadi rp20.150 dan saham Jafpa bertambah Rp50 menjadi Rp2.125 berpindah tangan sebanyak 6,30 juta dengan nilai rp13,60 miliar.

Menurut dia, saham-saham itu pada siang nanti diperkirakan akan kembali menguat sehingga mendorong indeks BEI meliwati angka 3.050 poin.

Meski ada kecenderungan naik indeks BEI masih berada dalam kisaran yang tak melebar, karena pelaku asing saat ini sedang menunggu laporan Badan Pusat Statistisk (BPS) yang akan dikeluarkan pada 1 Agustus 2010, ucapnya.
(h-CS/A024)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010