Jakarta (ANTARA News) - Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Rabu pagi turun kembali menjauhi angka Rp9.000 per dolar, karena Bank Indonesia kembali melakukan intervensi agar rupiah tetap berada di atas level Rp9.000 per dolar.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar turun sembilan poin menjadi Rp9.021-Rp9.031 per dolar dibanding penutupan hari sebelumnya Rp9.012-Rp9.022.

Direktur Retail Banking PT Bank Mega Tbk, Kostaman Thayib di Jakarta, mengatakan, rupiah yang hampir mencapai level Rp9.000 per dolar, kembali tertekan, akibat Bank Indonesia (BI) masuk pasar.

BI melakukan intervensi agar rupiah tidak dapat menembus angka Rp9.000 per dolar, ujarnya.

Menurut dia, BI tidak menginginkan rupiah berada dibawah level Rp9.000 agar pendapatan dari ekspor tetap tinggi.

"Kami memperkirakan BI mempunyai kebijakan lain dalam upaya mempertahankan rupiah tetap berada di atas Rp9.000 dalam kisaran yang sempit," katanya.

Ia mengatakan, rupiah pada sore hari sempat mencapai angka Rp9.005 per dolar dan diperkirakan akan dapat menembus angka Rp9.000 per dolar.

Apabila rupiah menembus angka Rp9.000 per dolar, kemungkinan tidak akan bertahan lama mampu bertahan dalam satu dua hari saja, karena BI akan kembali ke pasar, katanya.

Kecenderung rupiah yang menguat, menurut dia, karena faktor fundamental ekonomi makro Indonesia yang dinilai makin membaik, bahkan ekonomi nasional diperkirakan akan dapat tumbuh di atas enam persen.

Faktor-faktor tersebut mendorong pelaku asing makin aktif bermain di pasar uang dengan membeli sejumlah instrumen BI dan obligasi pemerintah yang memberikan nilai positif terhadap pasar uang khususnya rupiah.

"Kami optimis rupiah masih berpeluang untuk naik lagi meski BI tetap berada di pasar," tuturnya.
(h-CS/A024)


Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010