Washington (ANTARA News/AFP) - Serangan bom bunuh diri yang mengguncang Kampala 11 Juli lalu dianggap Amerika Serikat (AS) sebagai peringatan serius akan ancaman terorisme yang lebih luas di kawasan itu.

"Kalau as-Shabaab (kelompok militan yang terinsiprasi gerakan Al Qaida yang berbasis di Somalia-red.) mampu menyerang Kampala, itu berarti ancaman bagi semua tetangga Somalia mulai dari Djibouti, Ethiopia dan Kenya hingga Tanzania," kata Asisten Menteri Luar Negeri AS untuk Afrika, Johnnie Carson, di Washington, Selasa.

As-Shabaab yang menguasai sebagian besar wilayah Somalia Tengah dan Barat itu mengklaim bertanggungjawab atas serangan bom bunuh diri di ibukota Uganda pada 11 Juli lalu itu.

Dalam insiden itu, 76 orang yang berkumpul untuk menyaksikan siaran langsung final Piala Dunia 2010 tewas.

As-Shabaab terus berupaya menyingkirkan pemerintahan Presiden Sharif Sheikh Ahmed yang didukung negara-negara Barat. Namun kelompok tersebut telah menunjukkan dimensi regional barunya dengan serangan 11 Juli lalu itu.

As-Shabaab menyatakan serangan di Kampala itu dimaksudkan untuk menghukum Uganda atas dukungannya kepada pasukan Misi Uni-Afrika di Somalia (AMISOM) yang dituduh membunuhi warga sipil di Mogadishu. (R013/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010