Pemakaman keempat korban tewas kapal naas yang tidak bisa dikenali karena sudah tidak utuh itu dipimpin Sekretaris pemkot Parepare, Abdul Rauf disaksikan muspida, perwakilan keluarga korban dan anggota tim Forensik Polda Sulselbar, dr. Agung Wijayaka.
Penguburan tersebut dilakukan pukul 12.00 wita setelah pemerintah, muspida dan tim forensik menyepakati pelaksanaan pemakaman menyusul penghentian sementara pencarian korban oleh Tim SAR gabungan mulai Selasa malam (20/1).
Pemakaman jenazah dilakukan tanpa sambutan dari pejabat pemkot Parepare berlangsung penuh haru sebab sampai saat ini belum ada keluarga korban yang menyatakan jenazah yang dikubur adalah anggota keluarganya.
Anggota Forensik Polda Sulselbar, dr Agung Wijayaka mengatakan, penguburan keempat jenazah, termasuk potongan tubuh yang dilakukan secara terpisah.
"Keluarga korban bisa mengambil jenazah tersebut dengan mudah jika data yang diberikan sama dengan data kami," katanya dan menambahkan, pemisahan penguburan jenazah yang berdampingan ini untuk memudahkan keluarga korban mengangkat mayat tersebut.
Meskipun Tim SAR untuk sementara ini menghentikan pencarian korban kapal naas yang memuat 262 penumpang, namun hanya 172 orang yang tercatat dalam manifes, termasuk 17 ABK dari pelabuhan Cappa Ujung Parepare tujuan Samarinda, Kaltim, pihak kepolisian Wilayah Parepare tetap melakukan operasi pencarian dengan sandi "operasi kemanusiaan" hingga Sabtu, (24/1).
Dari jumlah penumpang sebanyak itu, 44 orang ditemukan tim SAR, terdiri dari 35 orang selamat dan sembilan orang tewas. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009