Kendati IHSG tidak mencetak rekor baru seperti pada penutupan sesi siang di level 3.056,50. Pada penutupan sesi sore IHSG ditutup di posisi 3.41,678 atau naik 17,979 poin (0,59 persen). Mengikuti IHSG, indeks saham-saham unggulan (LQ45) juga ditutup menguat 3,492 poin atau 0,60 persen ke posisi 587,809.
Menurut data perdagangan saham BEI, saham sektor sektor pertambangan, manufaktur dan konsumer memberikan kontribusi pada IHSG sehingga ditutup menguat.
Sektor pertambangan ditutup menguat 19,901 poin ke posisi 2.290,085, sektor manufaktur ditutup juga menguat 7,090 poin ke posisi 729,740, dan sektor konsumer naik 10,171 poin ke posisi 996,423.
Pengamat pasar modal PT Millenium Danathama Securities, Ahmad Riyadi, di Jakarta, mengatakan saham-saham berkapitalisasi besar mendorong penguatan indeks BEI.
"Penguatan IHSG itu merupakan cerminan bahwa investor saham percaya ekonomi Indonesia akan tetap tumbuh tinggi dan stabil," katanya.
Astra International (ASII) naik Rp700 menjadi Rp50.500, Gudang Garam (GGRM) naik Rp300 menjadi Rp35.550, PTBA naik Rp300 menjadi Rp16.800.
Dari seluruh saham aktif, saham naik mendominasi sebanyak 115, sebanyak 93 saham melemah, dan 76 saham harganya tidak berubah. Volume transaksi mencapai 3,999 miliar saham senilai Rp3,215 triliun dari 131.974 kali transaksi.
Sementara beberapa bursa regional menguat diantaranya, Indeks Hang Seng bursa Hongkong menguat 133,48 poin (0,64 persen) ke posisi 20.973,39, indeks Nikkei 225 bursa Tokyo turun 6,81 poin (0,07 persen) ke level 9.496,85, dan Indeks Straits Times Singapura naik 12,39 poin (0,42 persen) menjadi 2.979,38.
(ANT/P003)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010