Jakarta (ANTARA) - Sebanyak 350 personel gabungan menjaga pusat perbelanjaan dan tempat-tempat yang potensial terjadinya kerumunan di Jakarta Barat pada Senin.

Personel gabungan tersebut berpatroli dan mengimbau serta mengawasi tempat-tempat keramaian di wilayah Jakarta Barat guna mencegah terjadinya klaster baru COVID-19 menjelang perayaan Hari Raya Idul Fitri 1422 Hijriah.

"Kami hari ini menggelar apel gabungan tiga pilar Jakarta Barat di CNI Kembangan Jakarta Barat. Sebanyak 350 personel gabungan diterjunkan dalam apel gabungan antisipasi kerumunan," ujar Kapolres Metro Jakarta Barat Komisaris Besar Polisi Ady Wibowo di Jakarta.

Ady mengatakan masyarakat yang berkerumun di lokasi perbelanjaan menjelang Hari Raya Idul Fitri, seperti di Tanah Abang yang viral beberapa hari lalu, berpotensi menimbulkan lonjakan kasus baru COVID-19 di Indonesia.

Tim gabungan sudah memerintahkan kepada jajaran untuk melakukan pengecekan dan penempatan personel untuk memetakan sekaligus melakukan penyekatan timbulnya kerumunan massa di pusat perbelanjaan di wilayah masing-masing.

"Hal tersebut akan kami laksanakan secara berkelanjutan sampai Hari Raya Idul Fitri nanti," kata Ady.

Baca juga: Polres Jaksel tutup bazar UMKM karena ada konser musiknya
Baca juga: Pasar Tanah Abang dibuka dengan pembatasan 50 persen

Polres Metro Jakarta Barat juga mengintensifkan dan memaksimalkan patroli personel menjelang akhir pekan.

"Karena di akhir pekan dikhawatirkan dapat terjadi lonjakan masyarakat mengunjungi pusat perbelanjaan," ujar dia.

Wali Kota Jakarta Barat Uus Kuswanto mengucapkan terima kasih atas komitmen tiga pilar dalam bersinergi mencegah terjadinya lonjakan kasus baru COVID-19 di Jakarta Barat.

Ia berharap angka kasus positif COVID-19 di Jakarta Barat terus turun pada pekan ini dengan kerja keras tiga pilar dalam memetakan zona/ area yang berpotensi menimbulkan kerumunan serta berpatroli di area rawan tersebut.

"Apa yang dilakukan saat ini merupakan implementasi dari instruksi Bapak Presiden untuk melakukan pengawasan dan pengendalian yang ketat di area/zona yang rawan terjadinya kerumunan," katanya.

Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2021