Ramallah (ANTARA News) - Ketua Jururunding Palestina, Saeb Erekat, pada Selasa membantah laporan bahwa pemerintah Amerika Serikat akan menghentikan upaya perundingan langsung antara Palestina dan Israel jika Palestina menolak perundingan langsung tersebut.
"Laporan tersebut tidak berdasar," kata Saeb Erekat. "AS masih terus melakukan kontak dengan pemerintah Palestina untuk mendongan proses perdamaian," ujarnya, seperti dikutip Xinhua-OANA.
Suratkabar berbahasa Arab yang terbit di Londong, Al-Hayat, melaporkan bahwa Presiden AS Barack Obama telah memperingatkan Presiden Palestina Mahmoud Abbas bahwa ia tidak akan membantu mewujudkan negara Palestina merdeka bila Palestina tidak ingin berunding langsung dengan Israel.
Kendati demikian, Erekat tidak membantah bahwa Presiden Abbas sedang menghadapi tekanan internasional untuk melakukan perundingan langsung dengan Israel.
Washington dan Israel telah meminta Abbas untuk memulai lagi perundingan tatap muka yang berhenti sejak 2008.
AS telah mengupayakan perundingan langsung Palestina-Israel sejak Mei, namun ditolak oleh Palestina sebagai protes terhadap pembangunan permukiman Yahudi di Tepi Barat.
Abbas mengatakan ia menolak perundingan langsung dengan Israel kecuali bila negara Yahudi itu membekukan pembangunan permukiman Yahudi di Tepi Barat termasuk Jerusalem Timur yang oleh Palestina didambakan menjadi ibu kota negara Palestina kelak.
Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan ia tidak akan memenuhi permintaan apapun dari Palestina hingga Presiden Abbas menerima usulan perundingan langsung antara Israel dan Palestina.
(Uu.M043/B002/P003)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010