Dua industri tersebut bukan hanya jadi primadona di pasar lokal, tapi akan jadi kiblat bagi negara lain,

Jakarta (ANTARA) - Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menyebut bahwa industri makanan halal dan fesyen muslim Indonesia mampu menjadi primadona di pasar dalam negeri maupun global.

“Dua industri tersebut bukan hanya jadi primadona di pasar lokal, tapi akan jadi kiblat bagi negara lain,” kata Mendag saat menghadiri dialog bertajuk “Semakin Bangga Buatan Indonesia” yang ditayangkan secara virtual di Jakarta, Senin.

Menurut Mendag, dua sektor industri yang banyak diproduksi oleh Industri Kecil Menengah (IKM) tersebut semakin memiliki daya saing dan tak kalah dengan produk-produk serupa yang diimpor dari negara lain.

Untuk itu, Mendag akan memperkuat sisi suplai dan demand dengan mengatur alur keduanya.

“Dari supply side untuk UMKM kita kuatkan, kita perbaiki strukturnya. Tapi, demand sidenya juga kita kerjakan. Dari demand side yang paling penting, kita ini punya 270 juta orang yang menurut hemat saya bisa menjadi pilar utama dari demand,” ujar Mendag.

Kendati demikian, Mendag menambahkan bahwa masyarakat tidak bisa dipaksa untuk membeli produk buatan dalam negeri.

Untuk itu, yang dapat diupayakan adalah membuat produk yang dihasilkan produsen lokal menjadi berkualitas baik, keren, nyaman digunakan, dan memiliki harga terjangkau.

Sehingga, produk-produk buatan lokal dapat diminati dan dibeli oleh masyarakat dalam maupun luar negeri.


Baca juga: Menperin optimistis industri fesyen Muslim kompetitif di pasar global

Baca juga: Kemenperin sempurnakan peta jalan industri fesyen muslim

Baca juga: Wapres dorong UMK jadi bagian rantai nilai industri halal global

Baca juga: Anggota DPR harapkan UU Halal tingkatkan kinerja industri makanan

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2021