Jakarta (ANTARA) - Citibank N.A., Indonesia (Citi Indonesia) membukukan laba bersih sebesar Rp2,6 triliun sepanjang 2020 lalu, turun 13 persen dibandingkan tahun sebelumnya Rp2,99 triliun.
CEO Citi Indonesia Batara Sianturi mengatakan di tengah ketidakpastian akibat pandemi COVID-19, perseroan berkomitmen untuk terus menjaga tingkat likuiditas dan meningkatkan kecukupan modal.
"Neraca kami memiliki kapasitas untuk terus melayani kebutuhan nasabah kami. Dengan penekanan yang kuat pada manajemen resiko, kami akan terus melayani dengan tetap pruden di masa-masa penuh tantangan ini," ujar Batara melalui keterangan di Jakarta, Senin.
Return on Equity (ROE) dan Return on Assets (ROA) Citi Indonesia dilaporkan sebesar masing-masing sebesar 15 persen and 4 persen. Sementara itu, kondisi likuiditas Citi Indonesia tercermin oleh Lending to Deposit Ratio (LDR) sebesar 65,8 persen didukung oleh simpanan yang tumbuh sebesar 8 persen.
Baca juga: CEO Citi Indonesia respons pengumuman Citigroup keluar dari RI
Batara mengatakan, dengan menerapkan asas kehati-hatian dalam menghadapi dampak pandemi COVID-19, Citi Indonesia berhasil memperbaiki rasio gross kredit bermasalah (NPL) menjadi 1,6 persen dari 2,4 persen di tahun sebelumnya.
Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) Citi Indonesia per 31 Desember 2020 adalah 28,3 persen, meningkat dari 26,7 persen untuk periode yang sama tahun sebelumnya.
Dari lini perbankan ritel, Citi Indonesia telah meluncurkan distribusi sejumlah varian produk-produk reksa dana dan obligasi baru. Salah satu produk inovatif hasil kerja sama Citi Indonesia dengan salah satu rekan manajer investasi memberikan kontribusi langsung kepada masyarakat melalui dana hibah untuk mendukung pemberdayaan wanita dan membantu penanggulangan COVID-19.
Dari perbankan digit, perseroan fokus untuk terus memperbaiki kinerja Citi Mobile App, baik dari segi fitur maupun pengalaman nasabah.
Baca juga: Citi Indonesia tegaskan tak ada perubahan seketika layani nasabah
Di tahun 2020, Citi juga menghadirkan tampilan baru untuk mobile app kami dan meningkatkan fitur-fitur serta berbagai layanan mobile yang dapat meningkatkan keamanan serta menjawab kebutuhan nasabah, seperti menyediakan layanan peningkatan batas kredit limit sementara secara real-time melalui mobile dan menyediakan layanan Authorization Corner untuk memberikan nasabah kemudahan dalam bertransaksi.
"Berbagai peningkatan fitur yang disertai berbagai tawaran menarik dan upaya untuk senantiasa mengedukasi para nasabah menghasilkan pertumbuhan pengguna Citi Mobile App sebesar 72 persen pada tahun 2020," kata Batara.
Dari unit Treasury and Trade Solution (TTS), Citi Indonesia melihat pertumbuhan yang pesat dalam hal jumlah klien di platform perbankan korporat berbasis web, CitiDirect.
Pengguna platform ini mengalami peningkatan sebesar 12 persen, pertumbuhan pengguna seluler atau tablet sebesar 53 persen, dan juga peningkatan penggunaan dokumen elektronik sebesar 66 persen secara year-on-year. Sejalan dengan itu, transaksi ke cabang atau non-digital juga mengalami penurunan sebesar 95 persen.
Baca juga: Citibank gandeng lima "e-commerce" demi genjot transaksi
Baca juga: Citi Indonesia dorong petani dan pengusaha tingkatkan literasi keuangan
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2021