Buenos Aires (ANTARA News) - Masa depan Diego Maradona sebagai pelatih Argentina akan ditentukan dalam pertemuan para pimpinan asosiasi sepak bola, Selasa, kata juru bicara organisasi tersebut.

Maradona bertemu dengan kepala Asosiasi Sepak Bola Argentina (AFA) Julio Grondona, Senin, selama lebih dari dua jam untuk menentukan apakah ia akan terus menjadi pelatih setelah kekalahan Argentina 0-4 dari Jerman pada perempat final Piala Dunia, sebagaimana dikutip dari Reuters.

"Mereka melakukan pertemuan lama dan menganalisis situasi tim saat ini dan masa depan dia," kata juru bicara AFA Ernesto Cherquis Bialo, Senin.

"Keputusan akan diambil besok. Saya tidak bisa katakan apakah kesepakatan sudah dicapai. Presiden sudah menyusun laporan dan akan menyampaikannya pada komite eksekutif AFA besok."

Ia menambahkan bahwa pertemuan tersebut akan dilaksanakan pada pukul 7.30 malam waktu setempat (22.30 GMT).

Maradona mengatakan kepada media setempat pada Minggu, ia ingin tetap menjadi pelatih tetapi hanya jika ia masih memegang kendali untuk memilih asistennya.

"Saya ingin terus. Apakah saya akan tetap tinggal akan diputuskan dalam pertemuan antara saya dengan Grondona ... dan hasilnya akan bergantung pada apa yang ia inginkan dan apakah ia menerima apa yang saya minta dari dia," kata Maradona kepada televisi Argentina dalam komentar pertamanya kepada wartawan lokal sejak tersingkir dari Piala Dunia.

"Melanjutkannya berarti bertugas dengan orang-orang yang saya inginkan," tambah Maradona, mengacu pada laporan media bahwa AFA akan meminta dia mengganti beberapa anggota tim kepelatihannya.

"Saya sama sekali tidak akan melanjutkan sebagai pelatih tim nasional jika mereka ingin menyingkirkan (Alejandro) Mancuso atau (Hector) Enrique dari saya ... atau jika mereka ingin memaksakan seseorang atau yang lainnya pada saya."

Kinerja Maradona, yang memenangi Piala Dunia sebagai pemain pada 1986, sebagai pelatih Argentina telah menghasilkan penampilan yang setengah-setengah.

Ia membela penampilan timnya di Afrika Selatan kendati tersingkir secara menyakitkan.

"Kami tidak pantas berakhir dengan cara seperti itu, kami telah melakukan pekerjaan dengan baik," katanya.
(F005/A024)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010