Kepala Sekolah SMAK PGS, Etiwati di Tangerang, Senin, mengatakan, David setidaknya sudah mengantongi tiga medali dalam berbagai olimpiade fisika tingkat Asia dan dunia.
Prestasi David yang kini tercatat sebagai salah satu siswa kelas khusus SMAK PGS ini sudah mulai terlihat sejak ia masih di kelas 10, katanya.
Menurut Etiwati, kelas khusus yang menampung para siswa dengan kemampuan lebih ini telah ikut membantu mengasah kemampuan lebih David sehingga berhasil meraih tiga medali di ajang olimpiade fisika.
Dia sebenarnya berasal dari Pontianak namun kemudian hijrah ke SMAK PGS. "Untuk tempat tinggal, dia menempati asrama yang disediakan oleh sekolah," katanya.
Setelah pindah ke SMAK PGS, kemampuan akademik David pun semakin terasah. Peningkatan prestasinya semakin tampak ketika ia meraih medali perunggu pada ajang "International Zhautykov Olympiad" (IZhO) di Almaty, Kazakhstan, Januari 2009.
David terus mengukir prestasi. Di ajang Olimpiade Fisika tingkat Asia (APhO) ke-11 di Taipei, Taiwan, pada Mei 2010, dia berhasil meraih medali perak.
Di ajang Olimpiade Fisika Internasional (IPhO) ke-41 yang diselenggarakan di Zagreb, Kroasia (17-25 Juli 2010), David berhasil membawa pulang medali emas bersama tiga siswa Indonesia lainnya.
Ketiganya adalah Christian George Emor (SMA Lokon St. Nikolaus Tomohon Sulawesi Utara), Kevin Soedyatmiko (SMAN 12 Jakarta) dan Muhammad Sohibul Maromi (SMAN 1 Pamekasan Madura).
Seorang siswa lainnya, Ahmad Ataka Awwalur Rizqi dari SMAN 1 Yogyakarta, mendapat medali perak di IPhO ke-41 itu. (ANT222/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010
coba mua sekolah di nusantara seperti itu..